Breaking News

Selasa, 07 Juni 2016

PERENCANAAN STRATEGIK



BAB. 2

2.1. PERENCANAAN STRATEGIK
Perencanaan strategic(strategic planning) secara umum dapat diartikan sebagai penetapan suatu acuan atau norma yang dapat digunakan sebagai dasar baik keputusan-keputusan dan hasilnya dimasa depan melalui pertimbangan atas misi organisasi yang sudah dirumuskan serta keadaan-keadaan lingkungan yang sedang dihadapi. Perencanaan strategic ini nantinya  juga akan menjadi dasr bagi perencanaan pengadaan,perancangan (design), dan pemanfaatan sarana operasi dan produksi.
Kegiatan-kegiatan manajemen strategic pada suatu organisasi atau perusahaan adalah sebagai berikut:
1.      Perumusan tujuan, visi dan misi
2.      Perumusan falsafah dan kebijakan
3.      Perumusan sasaran-sasaran strategic
4.      Perumusan siasat (strategy)
a)       Perumusan tujuan, visi dan misi
Tujuan (purpose) menunjukkan apa yang akan diwujudkan oleh suatu organisasi ataun perusahaan melalui keberadaannya dipasar.

-          Perumusan tujuan, visi, dan misi
v  Perumusan Tujuan
Perumusan tujuan (Purpose) perusahaan adalah penentuan terlebih dahulu tujuan yang akan dicapai atau yang akan diwujudkan oleh suatu perusahaan atau organisasi mnelalui keberadaanya di tengah-tengah masyarakat dimana perusahaan ini menjadi salah satu anggotanya.Tujuan yang mungkin ditetapakan oleh setiap perusahaan pada bumumnya dapat dibedakan atas :
a.        Mencari laba
b.      Tidak mencari laba.


v  Perumusan Visi
Visi (vision) menunjukkan apa yang dicita-citakan oleh pemilik perusahaan untuk diwujudkan dimasa yang akan dating.Visi menunjukan kemanakah perusahaan yang bersangkutan akan ‘dikemudikan’ oleh para pengelola nya.Contoh : “Menjadi pemimpin pasar dan merupakan perusahaan terhemat dalam 5 tahun”. Visi seperti ini tidak bertentangan dengan tujuan setiap perusahaan, baik apabila tujuannya adalah untuk mencari laba maupun apabila tujuannya adalah tidak mencari laba.
v  Perumusan Misi
Misi (mission) menunjukkan apa yang dilakukan oleh perusahaan dipasar untuk menunjukkan tujuan dan visinya. Misi ini dirumuskan dalam suatu perumusan misi yang mengandung sekurang-kurangnya tiga hal : bidang usaha yang dijalankan, barang atau jasa yang dibuat, dan kelompok pemakai yang akan dilayani.
Pernyataan misi merupakan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan berikut:
1.      Bidang usaha (bussines) apa yang sedang kita jalankan ?
2.      Barang atau jasa apakah yang sedang dan akan kita buat?
3.      Siapakah pembeli atau pemakai barang atau jasa yang kita buat?

-          Perumusan falsafah dan kebijakan
Falsafah (philosophy) adalah suatu pernyataan tentang aturan atau ketentuan yang memberikan batas dan bagi segala tindakan dan tingkah laku semua orang yang ada didalam organisasi atau perusahaan serta bagaimana organisasi atau perusahaan tersebut melaksanakan kegiatan-kegiatannya.
Falsafah suatu organisasi atau perusahaan haruslah mencerminkan nilai (value), kepercayaan (belief), tanggungjawab (commitment), serta keingginan (aspiration) organisasi atau perusahaan tersebut. Dan demikian falsafah juga menunjukkan budaya (culture) yang berlaku didalam organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.
Kebijakan (policy) adalah suatu pernyataan umum yang menunjukkan aturan atau ketentuan yang membatasi putusan-putusan yang akan diambil oleh para pembuat keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Batas-batas tersebut akan berfungsi sebagai suatu “pagar” didalam mana sasarajn-sasaran akan ditetapkan serta strategi-strategi akan dirumuskan, diberlakukan, dan dikendalikan. Kebijakan tidak  membutuhkan tindakan apa-apa tetapi akan memandu para pemimpin organisasi atau perusahaan dalam mengikuti putusan-putusan yang mereka buat sendiri.
-          Perumusan sasaran-sasaran strategic
Sasaran-sasaran (objectives) adalah hasil-hasil yang diinginkan untuk dicapai oleh organisasi atau perusahaan sebagai keseluruhan selama satu masa tertentu.
Sasaran-sasaran strategic (strategic objectives) adalah sasaran yang berhubungan dengan dan dimaksudkan untuk mendukung strategi-strategi organisasi atau perusahaan. Sasaran mengarahkan semua orang kepada tujuan akhir yang akan dicapai oleh setiap organisasi atau perusahaan.  
Para pengelola atau pemimpin perusahaan harus merumuskan sasaran  dengan tepat agar sasaran itu dapat digunakan sebagai dasar  perumusan siasat (strategy) yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran itu.
            Sasaran mengarahkan semua orang pada tujuan akhir yang akan dicapai oleh setiap organisasi atau perusahaan.Sasaran ini biasanya lebih dari sebuah dan merupakan gabungan yang membentuk atau mendasari tujuan dan misi perusahaan.
            Pada dasrnya sasaran adalah tujuan antara (intermediate target) dan bukan tujuan akhir (End target). Sasaran dibutuhkan oleh organisasi atau perusahaan tetapi sasaran itu sendiri tidak mencakup jauh atau tidak cukup tinggi untuk pencapain tujuan akhir perusahaan.

-          Perumusan siasat
Siasat (strategy) adalah rencana yang terpadu lengkap dan selaras yang menghubungkan keunggulan-keunggulan strategi organisasi atau perusahaan dengan lingkungannya untuk menjamin bahwa sasaran utama organisasi atau perusahaan diwujudkan melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi atau perusahaan. Suatu siasat memiliki tiga ciri: terpadu,lengkap, dan selaras.Terpadu karena mengikat dan menyatukan semua bagian organisasi atau perusahaan; lengkap karena mencakup seluruh segi oeragnisasi atau perusahaan; selaras karena mempunyai bagian-bagian yang bersesuain dan saling mendukung.
Empat tingkat siasat yang harus dirumuskan dan diberlakukan oleh setiap perusahaan adalah:
1.      Siasat tinggkat masyarakat (society- level strategy)
Siasat tingkat masyarakat berkaitan dengan kedudukan perusahaan sebagai anggota masyarakat. Tekanan utama siasat tingkat masyarakat adalah bagaimana perusahaan dapat bertindak dalam kedudukannya sebagai anggota lingkungan masyarakat, negar, dan dunia dan yang paling ditekankan adalah hubungan antara perusahaan dengan lingkungan luarnya.
2.      Siasat tingkat perusahaan (corporate-level strategy)
Siasat ini berkaitan dengan rencana utama para pemimpin tertinggi dalam menggelola perusahaan secara keseluruhan. Siasat ini merupakan dasar bagi, dan menjadi sumber dari, siasat-siasat yang tingkatnya lebih rendah. Siasat-siasat lain kecuali siasat umum, semuanya diturunkan dari, dan selaras dengan, siasat perusahaan ini. Siasat ini menjelaskan serangkaian bidang usaha didalam mana perusahaan yang bersangkutan bekerja.
3.      Siasat tingkat bidang usaha (business-level strategy)
Siasat ini menjelaskan bagaimana perusahaan harus bersaing baik dalam industry, maupun dalam jenis barang atau jasa, atau pasar tertentu untuk mendapatkan keunggulan strategic atas pesaingnya. Lebih jauh lagi siasat tingkat bidang usaha berperan dalam menyelaraskan berbagai bidang kegiatan manajemen seprti pemasaran,operasi dan produksi, keuangan, sumberdaya manusia, serta penelitian dan pengembangan.
4.      Siasat tingkat fungsional (functional-level strategy)
Siasat ini ditetapkan untuk setiap bidang kegiatan manajemen seperti keuangan, operasi dan produksi, dan pemasaran. Dalam penentuan siasat, setiap siasat yang ditetapkan untuk stiap fungsi manajemen haruslah selaras dan saling mendukung sehingga semuanya akan dapat secara bersama-sama mendukung pencapaian sasaran perusahaan.Penentuan siasat berdasarkan fungsi manajemen dimaksudkan terutama untuk pencapaian daya hasil (productivity) sumberdaya yang setinggi-tingginya.
                                                                                           
Pada umumnya terdapat tiga cara perencanaan strategic yang lazim digunakan, yaitu:
1.      Cara perencanaan (Planning mode)
2.      Cara manajerial (Enterprenurship mode)
3.      Cara Luwes atau tersesuaikan (Flexible or adaptive mode)
Dengan cara perencanaan, perencanaan strategic diterapkan dengan menggabungkan urusan-urusan  perencanaan dengan penelahaan ilmu manajemen. Dengan cara manajerial, seorang pemimpin yang dapat diandalkan akan melaksanakan perencanaan dalam kedudukannya sebagai pelaksana dan penanggungjawab fungsi operasi dan produksi. Dengan cara luwes atau disesuaikan, perencanaan strategic dilakukan dengan merumuskan rencana-rencana manajer dalam bentuk rangkain kecil dan terputus-putus untuk membuatnya luwes dan mudah disesuaikan dengan lingkungan-lingkungan yang mempunyai ciri-ciri tersendiri yang tidak berkaitan.

2.2. SIASAT TINGKAT PERUSAHAAN
Siasat tingkat perusahaan (Corporate-levcel strategy atau organizational startegy) adalah siasat yang harus dirumuskan oleh pemimpin tertinggi organisasi atau perusahaan.Siasat ini merupakan siasat yang berlaku bagi perusahaan secara keseluruhan dan menjadi dasar bagi, atau merupakan pedoman bagi perumusan bagi siasat-siasat tingkat berikutnya. Perumusan siasat ini merupakan suatu rangkain kegiatan yang terdiri dari perumusan misi perusahaan, pemantauan dan penyesuain terhadap perubahan lingkungan perusahaan, dan pengenalan  dan penetapan kemampuan khusus perusahaan.
-Lingkungan Perusahaan
EKONOMI
1.      Tingkat Pendapatan
2.      Tingkat Pertumbuhan Penduduk
3.      Tingkat bunga
4.      Pajak
5.      Tingkat upah
SOSIAL BUDAYA
1.      Penerimaan masyarakat terhadap industri
2.      Selera dann pola konsumsi masyarakat
3.      Agama, adat istiadat, dan kebiasaan
4.      Tingkat pengguran
5.      Tingkat pendidikan masyarakat
LINGKUNGAN DALAM ORGANISASI
1.      Susunan kepemimpinan
2.      Keuangan dan akuntansi
3.      Sumber daya manusia
4.      Operasi dan produksi
5.      Pemasaran
6.      Penelitian dan pengembangan
7.      Sistem informasi

TEKNOLOGI
1.      Teknologi yang dikuasai perusahaan
2.      Teknologi yang dikuasai pesaing
3.      Teknologi yang dikuasai dean ditemukan
POLITIK
1.      Ideologi politik dan pemerintah
2.      Sikap politik pemerintah terhadap industry
3.      Peraturan Pemerintah

Lingkungan peerusahaan dapat dibedakan atas: lingkungan dalam (internal environment) dan lingkungan luar (external environment).Lingkungan dalam menentukan kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) perusahaan, sewdangkan lingkungan luar menentukan peluang (opportunity) dan ancaman (threat) yang berlaku bagi, atau yang mempengaruhi, perusahaan tersebut.
Lingkungan dalam perusahaan meliputi berbagai hal yang berada dibawah kendali pengelola perusahaan, atau sekurang-kurangnya merupakan hal-hal yang pemertahanan atau perubahannya merupakan tugas pengelola perusahaan. Lingkunga luar perusahaan meliputi berbagai hal yang berada diluar  kendali pengelola perusahaan.
Penyesuaian dimulai dengan suatu penyaringan lingkungan (environment scanning) dengan cara memantau lingkungan luar untuk menemukan berbagai peluang dan ancaman.Salah satu hal penting yang harus diamati adalah persaingan.Kealpaan dalam mengamati dan memahami baik atas tindakan-tindakan pesaing maupun munculnya pesaing baru dan berubahnya pasar yang dilayani merupakan satu kesalahan besar yang menjadi penyebab utama kegagalan berbagai perusahaan.
-Kemampuan Khusus
Kemampuan khusus(distinctive competency) adalah sumberdaya-sumberdaya dan kekuatan-kekuatan khusus yang dimiliki perusahaan yang menjadi pertimbangan utama bagi pengelola pada saat merumuskan siasat.Kemampuan khusus menentukan apa yang dapat dilakukan pereusahaan dengan hasil yang paling baik.Hal ini dibutuhkan karena perusahaan tidak akan berhasil, terutama dalam jangka panjang apabila mengandalkan barang atau jasa yang benar-benar sama dengan yang dibuat para pesaingnya.Dalam hal ini perubahan lingkungan luar tidak dapat dipengaruhi, dan karena perusahaan tidak boleh tidak harus menyesuaikan diri terhadapnya,maka perusahaan harus memberi perhatian penuh pada segala kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.Dengan kata lain, perusahaan harus memanfaatkan relung pasar(market niche) secara penuh.
Salah satu contoh kemampuan khusus tersebut adalah untuk memenuhi dan menciptakan permintaan.Memenuhi permintaan berarti membuat barang atau jasa dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi permintaan.Menciptakan permintaan berarti menambah tau memperluas pasar yang akan dilayani.Penciptaan permintaan dapat dilakukan dengan:
-          Pewartaan (promotion)
-          Pembuatan barang atau jasa baru,
-          Penyempurnaan barang atau jasa yang selama ini dibuat dan dijual,
-          Penambahan manfaat atau kegunaan barang jasa yang selama ini dijual

2.3 SIASAT OPERASI DAN PRODUKSI
Siasat operasi dan produksi(operation and production strategy) menunjukan bagaimana kegiatan operasi dan produksi dapat mewujudkan keseluruhan sasaran dan tujuan perusahaan sesuain dengan siasat tingkat perusahaan yang diberlakukan perusahaan tersebut.Apabila kegiatan operasi dan produksi tidak berhasil mewujudkan tujuan dan sasaran maka pemimpin operasi dan produksi harus membandingkan kemampuan ataub daya kerja (capacity) yang dimiliki perusahaan dengan yang miliki perusahaan dengan kemampuan atau daya kerja yang disyaratkan oleh siasat yang bersangkutan.Apabial terdapat perbedaan, yaiyu apabila kemampuan yang dimiliki perusahaan lebih rendah dari kemampuan yang disyaratkan, maka yang harus dilakukan oleh pemimpin operasi dan produksi adalah salahsatu atau beberapa diantara hal-hal berikut:
1.      Memanfaatkan sumbrdaya-sumberdaya yang tersedia serat kemampuan khusus yang dimiliki.
2.      Mengubah siasat operasi dan produksi yang menyangkut tempat kedudukan dan daya kerja perusahaan, tingkat teknologi yang dimanfaatkan, serat kebijakan persediaan.
3.      Mengusulkan kepada pemimpin tertunggu perusahaan agar meninjau dan memperbaiki siasat tingkat perusahaan.
Selanjutnya beberapa hal yang harus diperhatikan dalam kaitanya dengan siasat operasi dan produksi adalah :
1.      Operasi dan produksi ndapat menjadi alat persaingan(Operasi dan produksi sebagai alat persaingan).
2.      Seluruh putusan operasi dan produksi harus saling berkaitan(Saling kaitan putusan-putusan operasi dan produksi).
3.      Penelahaan terhadap pilihan-pilihan khusus harus dilakukan dengan hati-hati(Penelahaan yang hati-hati).
2.4. PENETAPAN SASARAN DAN KURUN WAKTU PERENCANAAN
Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai berbagai sasaran yang diharapkan dapat tercapai melalui daya pendayagunaan sumberdaya-sumberdaya yang dimilikinya.Namun demikian kenyataannya perusahaan sering tidak mampu mewujudkan seluruh sasarannya  secara serentak berhubung terbatasnya sumberdaya dan waktu yang tersedia.Jika hal itu terjadi, maka yang harus dilakukan oleh perusahaan adalah menyusun suatu daftar peringkat atau skala prioritas yang menunjukan  urutan sasaran-sasaran yang ada berdasarkan kemungkinan pencapaiannya.
Sebagai contoh: Misalkan bahwa sebuah sasaran utama perusahaan adalah pengembangan atau perluasan usaha (expension) secara terus menerus.Sasaran kedua adalah pencapain ROI (Return On Investment) sebesar, misalnya 50%. Pencapaian sasaran kedua ini tentu saja akan mendukung atau mungkin akan merupakan syarat utama pencapaian sasran utama, yang dengan demikian kedua sasaran itu akan menjadi satu kesatuan yang saling mendukung.
Kurun waktu perencanaan (planning time horizon) adalah satu titik waktu dimasa depan yang ditetapkan oleh pembuat rencana pada waktu mana ia akan melakukan penilaian terhadap kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Pencapaian setiap sasaran mungkin juga mensyaratkan kurun waktu yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.Perbedaan pada panjangnya kurun waktu ini mungkin berkaitan dengan pentingnya pencapaian suatu sasaran pada atau selama satu kururn waktu tertentu.Pencapaian nisbah lancer (current ratio) sebesar 2,00 misalnya mungkin dibutuhkan dalam waktu kurang dari dua tahun dari sekarang.Disamping itu kurun waktu pencapaian tujuan ini  mungkin juga dipengaruhi oleh keadaan yang mungkin berubah-ubah.Sebagai contoh, tujuan pewartaan (promotion) yang sudah direncanakan harus tercapai dalam 3 tahun sejak sekarang sebelum para pesaing memasuki pasar mungkin harus dipercepat karena para pesaing muncul lebih awal dari yang diperkirakan semula.
Kemudian perbedaan kurun waktu itu dapat juga juga bersumber dari perbedaan sifat sasaran-sasaran.Sebagai contoh, pencapaian tingkat penjualan yang tinggi selama sebulan adalah sasaran jangka pendek, penambahan harta tetap adalah sasaran jangka menengah; dan penggabungan perusahaan dan pengambil-alihan perusahaan lain (merger and acquisition) adalah sasaran jangka panjang. Hal ini harus dilakukan, dengan demikian, adalah penetapan kurun waktu pencapaian setia sasaran serta penetapan peringkat sasaran.
2.5. PERENCANAAN BARANG DAN JASA
Perencanaan barang (product planning) meliputi barang maupun jasa.Perencanaan barang merupakan penentuan barang atau jasa yang akan dibuat oleh suatu perusahaan dalam kegiatan sehari-hari.
Langkah-langkah perencanaan barang:
1.      Pemunculan gagasan
Gagasan dapat bersumber baik dari dalam maupun dari luar perusahaan.Pemimpin, pemilik, dan pegawai sering menjadi sumber gagasan pembuatan barang atau jasa. Gagasan mereka muncul setelah mengamati pasar yang selama ini dilayani oleh perusahaan. Bagian pemasaran dan bagian penelitian dan pengembangan juga diharapkan dapat menjadi sumber gagasan.Bagian pemasaran melalui pengamatan dipasar, dapat menghasilkan gagasan bagaimana melayani atau memenuhi kebutuhan pemakai dengan lebih baik, bagaimana memenuhi keinginan yang berubah dari pemakai, atau barang jasa seperti apa yang dibutuhkan oleh masyarakat pada saat ini.
Selain berasal dari dalam, gagasan pembuatan barang atau jasa dapat juga berasal adari luar perusahaan. Pemasok, pemakai, dan pemerintah dapat memberikan gagasan tentang perlunya barang atau jasa tertentu.
Apabila perusahaan membuat barang berdasarkan gagasan yang muncul melalui penelitian tentang kebutuhan pasar maka pembuatan barang ini disebut berwawasan pasar (market oriented), dan apabila barang itu dibuat berdasarkan gagasan yang muncul melalui penelitian teknologi maka pembuatannya disebut berwawasan teknologi (technology oriented).
2.      Penyaringan gagasan
Penyaringan dilakukan dengan terlebih dahulu mempertimbangkan tujuan dan misi perusahaan. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan kemudian adalah kelayakan dari segi:
-          Pemasaran
-          Keuangan
-          Operasi dan produksi
-          Sumberdaya manusia
-          Hukum
-          Lingkungan
-          Sosial dan politik
Tahapan-tahapan penyaringan gagasan adalah dengan mempertimbangkan tujuan dan Visi perusahaan. Tujuan dan visi dibedakan atas 2 kategori,yaitu mencari laba dan tidak mencari laba.Tahapan-tahapan penyaringan gagasan perusahaan mencari laba dan perusahaan yang tidak mencari laba adalah dengan melakukan kelayakan dari berbagai bidang, seperti;
-          Pemasaran
-          Keuangan
-          Operasi dan Produksi
-          SDM
-          Hukum, Lingkungan social, dan politik
3.      Pembuatan dan Pengujian
Khusus untuk pembuatan jasa, perusahaan harus memperhatikan tiga unsur yang disebut service hundle yang terdiri dari:
a)      Barang Pendukung (Facilitating goods)
Barang Pendukung adalah barang-barang yang berkaitan dengan jasa yang bersangkutan dengan mana jasa tersebut diberikan.
b)      Jasa eksplisit (Explicit Service)
Jasa eksplisit bagian jasa atau layanan yang menunjukan mutu jasa tersebut dan nilainya berlakun secara umum.
c)      Jasa Implisit (Implicit service)
Jasa Implisit adalah bagian jasa atau layanan yang nilainya bergantung kepada selera pemakai jasa yang bersangkutan.
4.      Pembuatan Rancangan Akhir


2.6. DAUR HIDUP BARANG ATAU JASA
Setiap tahap pada daur hidup barang atau jasa  tidak boleh lepas dari perencanaan, pengorganisasian, penelahaan, dan pengawasan atau pengendalian.Berikut adalah tahap-tahap perkembangan suatu barang atau jasa sehubungan dngan daur hidup barang atau jasa.
1.      Perencanaan Barang (product planning)
2.      Penegenalan (introduction)
3.      Pertumbuhan (Growth
4.      Kematangan (matrurity)
5.      Kemerosotan (decline)



Siasat  Masuk – Keluar Industri
            Siasat masuk keluar (extrance-exit strategy) adalah siasat yang menyangkut kapan suatu perusahaan akan masuk dan kapan akan keluar industri.
            Preemptive pricing adalah pemberlakuan harga yang ditetapkan para pesaing dimana harga itu cukup rendah untuk merangsang permintaan yang cukup besar untuk menghasilkan biaya rata-rata yang rendah dan cukup rendah untuk tridak memaksa perusahaan beralih dari tingkat produksi rendah ke tingkat produksi tinggi.


SIASAT
Tahap Masuk
Tahap Keluar
Keterangan
A
Masu cepat,
Keluar lamabat
Pengenalan
Kemerosotan
Perubahan dari tingkat produksi rendah dan lentur, menjadi tingkat produksi tinggi dan tingkat biaya biaya rendah.
B
Masuk Cepat,
Keluar Cepat.
Pengenalan
Kematangan
Tingkat produksi rendah dan lentur
C
Masuk lambat,
Keluar lambat.
Pertumbuhan
Kemerosotan
Tingkat Produksi tinggi dan tingkat biaya rendah.


2.7 ALAT PERSAINGAN ANDALAN
Alat persaingan andalan (Competitive priorities) adalah unsur-unsur yang akan diutamakan oleh perusahaan dalam menawarkan barang atau jasa yang dibuatnya.
Pada umumnya terdapat tujuh unsur yang dapat dipilih sebagai alat persaingan andalan,yaitu:
a.       Harga
-          Harga rendah
b.      Mutu
-          Kemenarikan rancangan
-          Ketaat-azasan mutu(consistency)mutu menunjukan samapai sejauh mana mutu barang atau jasa yang bersangkutan benar-benar sesuai dengan yang direncanakan atau yang ditetapkan  dan tingkat mutu itu dipertahankan dari waktu kewaktu.
c.       Waktu penyerahan
-          Kecepatan penyerahan
-          Ketepatan waktu penyerahan
d.      Keluwesan
-          Kemudahan mengubah barang adalah kemampuan perusahaan untuk membuat barang yang berbeda dalam waktu yang singkat.
-          Kemudahan mengubah tingkat produksi adalah kemampuan perusahaan untuk mengubah tingkat produksi dengan cepat untuk memenuhi permintaan yang berubah-ubah.
Tabel. Imbal tarik (trade off) antara alat-alat persaingan Andalan
ALAT PERSAINGAN
No
Yang diandalkan
Yang Dikorbankan
1
Harga rendah
Mutu,Kecepatan penyerahan,kemudahan mengubah barang,dan kemudahan mengubah tingkat produksi.
2
Rancangan yang menarik
Harga dan mengubah barang
3
Ketaat-azasan mutu
Harga dan mengubah barang
4
Penyerahan yang cepat
Harga dan ketaat-azasan mutu
5
Kemudahan mengubah barang.
Harga,kemenarikan rancangan,dan ketaat-azasan mutu
6
Kemudahan mengubah tingkat produksi
Harga


2.8 PENGAMBILAN PUTUSAN OPERASI DAN PRODUKSI
Setiap putusan, termasuk putusan operasi dan produksi dapat berbentuk mulai dari pertimbangan atau pemikiran yang sangat sederhana hingga hasil penelahaan yang sangat rumit. Putusan-putusan yang diambil berdasarkan pertimbangan-pertimbangan saja tanpa ada unsur penelahaan pada umumnya bersifat subjective karena hanya didasarkan atasb pengalaman, kebiasaan, dan latar belakang pendidikan atau pengetahuan pengambil putusan. Dengan cara seperti inibukan tidak mungkin bahwa dua atau lebih orang akan menghasilkan pendapat  dan putusan yang berbeda meskipun mereka masing-masing memperoleh keterangan yang sama dan mempunyai sasaran yang sama pula.Di pihak lain putusan yang diambil melalui suatu penelahaan ilmiah akan lebih objective dan lebih dapat dipertanggungjawabkan. Namun demikian pengambialn putusan melalui penelahaan ilmiah mensyaratkan bahwa pengambil putusan harus memiliki tingkat kemampuan dan keterampilan tertentu. Penelahaan ilmiah dalam pengambilan putusan membutuhkan berbagai metode penelahaan kuantitatif, seperti metode statistiak,misalnya.
Dalam pada itu keterandalan suatu penelahaan (analysis)akan bergantung pada:
1.      Manfaat putusan yang dihasilkan
2.      Kesedaerhanaan putusan
3.      Kurun waktu berlakunya putusan
4.      Biaya dan waktu penelahaan yang tersedia.
Putusan-putusan dengan manfaat yang besar dan ditetapkan untuk berlaku selama kurun waktu (time horizon) yang cukup panjang membutuhkan perhatian dan pertimbangan yang lebih sungguh-sungguh jika disbandingkan dengan putusan tentang perputaran jabatan (job rotation). Putusan yang lebih rumit juga membutuhkan perhatian yang besar dibandingkan dengan perhatian yang dibutuhkan untuk putusan sederhana.









PERENCANAAN SUMBERDAYA
3.1 PENDAHULUAN
Sumbersaya(resources) adalah berbaga jenis barang dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk diolah guna membuat barang atau jasa yang lain.Berbagai Jenis  sumberdaya yang dibutuhkan setiap hari oleh setiap perusahaan dalam membuat barang atau jasa adalah:
1.      Bahan-bahan baku dengan bahan-bahan pembantu
2.      Mesin-mesin dan peralatan-peralatan
3.      Tenaga kerja manusia
4.      Teknologi
Biaya yang rendah dan mutu yang tinggi dalam pembuatan barang atau jasa dapat diwujudkan melalui:
1.        Penggunaan sumberdaya-sumberdaya berbiaya rendah dan bermutu tinggi
2.        Pelaksanaan kegiatanpengolahan yang hemat

A.  Sumberdaya Berbiaya Rendah Dan Bermutu Tinggi
Untuk mewujudkan biaya pembuatan yang rendah,perusahaan harus berusaha memperoleh dan menggunakan sumberdaya-sumberdaya yang berbiaya rendah.sumberdaya yang berbiaya rendah dalam hal ini tidak hanya berarti berharga rendah melainkan juga berarti berbiaya paling rendah dari berbagai sumberdaya yang tersedia yang memenuhi syarat mutu terendah yang dibutuhkan untuk membuat barang dan jasa sesuai dengan mutu yang sudah direncanakan pada saat perencanaan barang dan jasa.untuk memperoleh sumberdaya ini pemimpin operasi dan produksi harus dengan sungguh-sungguh mencariberbagai sumber yang tersedia bagi tap sumberdaya yang dibutuhkan.dari berbagai sumber yang tersedia tersebut akan ditetapkan satu atau beberapa yang dapat menyediakan sumberdaya yang dibutuhkan dengan mutu yang sesuai dengan yang disyaratkan dan dengan biaya yang paling rendah.
B.  Kegiatan Pengolahan Yang Hemat
Pelaksanaan kegiatan pengolahan yang hemat ditentukan oleh:
1.      Jenis bahan,mesin,dan tenaga kerja yang digunakan
Dari segi jenis bahan,mesin dan tenaga kerja yang digunakan,tingkat kehematan kegiatan pengolahan ditentukan olehkeselarasan jenis dan mutu ketiga sumberdaya tersebut.
2.      Jenis teknologi dan proses produksi yang digunakan
Jenis teknologi dan proses produksi yang digunakan juga akan mempengaruhi kehematan kegiatan pengolahan.semakin tinggi teknologi yang digunakan semakin hemat pulakegiatan pengolahan tersebut.
Jenis proses produksi juga sangat menentukan tingkat kehematan kegiatan pengolahan.proses produksi yang digunakan haruslah sesuai dengan syarat mutu yang ditetapkan untuk barang dan jasa yang dibuat serta mutu bahan-bahan,mesin-mesin,dan tenaga kerja yang didayagunakan

3.2 BAHAN-BAHAN BAKU DAN BAHAN-BAHAN PEMBANTU

Salah satu diantara jenis sumberdaya untuk mebuat barang-barang dan atau jasa-jasa adalah modal,termasuk didalamnya bahan-bahan seperti bahan-bahan baku dan bahan-bahan pembantu serta barang serta barang-barang setengah jadi ysng dibutuhkan untuk membuat barang-barang dan/atau jasa-jasa yang bersangkutan.jumlah setiap jenis bahan yang dibutuhkan untuk satu masa tertentu dihitung dengan mengalkan jumlah barang yang harus dibuat selama masa tersebut dengan jumlah setiap jenis bahan ang dibutuhkan untuk membuat satuan barang.
Seluruh kegiatan pembuatan barang hanya dapat berla ngsung apabila bahan-bahan yang dibutuhkan sudah tersedia dalam jumah serta pada waktu dan tempat yang dibutuhkan.untuk dapat menjamin tersedianya setiap jenis bahan dalam jumlah serta pada waktu dan tempat yang sudah ditentukan maka bagian operasi dan produksi haruslah melakukan suatu perencanaan dan pengawasan sediaan(inventory planning and control).perencanaan dan pengawasan sediaan ini mencakup seluruh kegiatan mulai dari penentuan jumlah dan jenis bahan yang dibutuhkan,pencarian sumber atau tempat memperolehnya,cara pembeliannya,hingga pengangkutannya ke tempat dimana setiap jenis bahan tersebut dibutuhkan.
3.3 PERENCANAAN PENGADAAN BAHAN
Bahan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan pengolahan dapat berupa bahan mentah(raw material) yaitu bahan-bahan yang belum mengalami jenis pengolahan papun di perusahaan yang bersangkutan.disamping itu,bahan-bahan mentah tersebut mungkin juga  membutuhkan bahan-bahan setengah jadi(in-process materials),yaitu bahan-bahan yang sudah diolah sampai tingkat pengolahan tertentu dan masih akan mengalami pengolahan lanjutan dalam pembuatan barang jadi.
Perencanaan dan pengawasan bahan meliputibahan mentah maupun bahan setengah jadi.untuk perusahaan dagang(yang tidak melakukan kegiatan pengolahan),perencanaan dan pengawasan bahahn pada umumnya hanya mencakup barang jadi yang dibeli dari perusahaan lain,dan sudah siap untuk dijual.untuk perusahaan dagang ini perencanaan barang jadi semata-mata merupakan perencanaan pembelian(dan bukan pembuatan) batang jadi.pada perusahaan pengolahan,perencanaan dan pengawasan bahan dimaksudkan untuk menjamin agar bahan-bahan yang dibutuhkan-bahan mentah,barang setengah jadi-dan barang jadi-tersedia dalam jumlah serta pada waktu dan tempat yang tepat.untuk perusahaan ini perencanaan barang jadi adalah perencanaan pembuatan barang jadi tersebut.
Apabila diurutkan,perencanaan dan pengawasan bahan baku haruslah menghasilkan keputusan tentang,antara lain:
1.      Jenis bahan yang dibutuhkan
2.      Jumlah setiap jenis bahan yang diburuhkan
3.      Cara memperoleh atau mendapatkan bahan
4.      Tatacara pengadaan agar tersedia dalam jumlah dan pada waktu dan tempat yang tepat
5.      Jadwal pemesanan
Diantara pengadaan dan pengolahan bahan terdapat kegiatan penyimpanan(storage),yaitu penahanan atau penyimpanan bahan-bahanselama selisih waktu  antara diterimanya bahan tersebut dari pemasok dengan penggunaan dalam kegiatan pengolahan.
3.4 TANGGUNGJAWAB PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN
Keputusan tentang pihak mana yang akan bertanggungjawab atas perencanaan dan pengawasan bahan biasanya di pengaruhi oleh salah satu dari ketiga kecendrungan berikut:
1.      Mengelompokkan seluruh kegiatan perencanaan dan pengawasanbahan dibawah satu bagian atau departemen
2.      Memberikan kebebasan kepada setiap bagian untuk melakukan perencanaan dan pengawasan sendiri atas bahan yang dibutuhkannya
3.      Membentuk satu bagian yang terpisahatau tersendiri yang khusus bertanggungjawab untuk mengurus bahan-bahan
Namun demikian kecendrungan yang paling lazim akhir-akhir ini adalah kecendrungan yang ketiga,membentuk suatu kegiatan yang terpisah yang khusus bertanggungjawab untuk mengurus persediaan bahan-bahan.
Dalam hubungannya dengan penentuan pihak yang akan bertanggungjawab atas perencanaan dan pengawasan bahan,terdapat dua susunan(structure) yang berbeda,yaitu susunan terbagi (segmented structure) dan susunan terpadu(integrated structure).
Susunan Terbagi.dengan susunan terbagi terdapat tiga bagian yang terpisah dimana ketiganya bertanggungjawab atas manajemen bahan.ketiga bagian itu adalah:
a.      Bagian pembelian(purchasing department)
b.      Bagian pengendalian produksi(productin control department)
c.       Bagian penyaluran(distribution)
Kepala bagian yang mengepalai setiap bagian tersebut masing-masing bertanggungjawab kepada orang yang berbeda.
Susunan Terpadu.dengan susunan terpadu hanya terdapat satu bagian yang bertanggungjawab atas perencanaan dan pengawasan bahan,yaitu bagian manajemen yang dikepalai oleh seorang eksekutif.pada susunan seperti ini seluruh tugas manajemen bahan adalah bagian dari suatu kegiatan yang luas.susunan ini memadukan atau menyatukan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan arus pergerakan bahan-bahan.
3.5  PEMBELIAN DAN PENEBARAN BAHAN
Segera setelah semua jenis bahan yang dibutuhkan ditetapkan,maka bagian pembelian sudah dapat melaksanakan pembelian,atau mengajukan permohonan pembuatan apabila bahan tersebut dibuat sendiri oleh perusahaan,yang kemudian dibagikan atau ditebarkan ke berbagai tempat dimana bahan-bahan tersebut dibutuhkan untuk pengolahan.dengan demikian dua kegiatan utama yang berkaitan dengan pengolahan bahan secara fisik adalah pembelian(purchasing) dan penebaran(distribution).
a.      Pembelian dan fungsi pembelian
Pembelian(purchasing) meliputi serangkaian kegiatan mulai dari penentuan jumlah dan jenis bahan yang harus dibeli,sumber darimana bahan itu akan dibeli,cara pembelian,harga dan mutu yang dapat disetujui,hingga pelaksanaan pembayarannya.pembelian adalah fungsi pertama dari siklus manajemen bahan(materials management cycle).fungsi-fungsi berikutnya adalah penyimpanan bahan(input storage),pengolahan bahan(input conversion),penyimpanan barang(output storage),dan pembagian barang(output distribution).di dalam seluruh kegiatan operasi dan produksi,fungsi pembelian berhubungan erat dengan fungsi-fungsi lainnya seperti pemasaran(marketing),pengolahan (production),perancangan(engineering),hukum(legal),penerimaan (receiving),dan akuntansi(acconting).
PEMASARAN. Pemasaran memberikan keterangan tentang jumlah dan jenis barang yang ditaksir akan diminta oleh pengguna atau pemakai akhir selama berbagai jangka waktu dimasa yang akan datang.keteranan lainnya yang dihasilkan oleh fungsi pemasaran adalah ciri-ciri,sifat-sifat,dan syarat mutu yang harus dipenuhi agar barang tersebut dapat dijual di pasar.
HUKUM. Pengambilan putusan tentang pengadaan bahyan dipengaruhi oleh berbagai peraturan yang berlaku.hukum juga akan sangat brperan apabila pengadaan bahan dilakukan berdasarkan kontrak,melalui pengajuan tender,ataupun dengan mengikat kerjasama dengan pemasok bahan.
AKUNTANSI. Akuntansi meliputi,antara lain,pelaksanaan pembayaran bahan menurut persetujuan (dibayar dimuka,dicicil,atau dibayar penuh setelah bahan diterima),termasuk penetapan cara dan waktu pembayaran dengan mempertimbangkan adanya potongan(discount).selain itu akuntansi jga akan melaksanakan pencatatan atas nilai sediaan yang dibeli,yang sudah digunakan,dan yang masih tersisa.
PENERIMAAN. fungsi penerimaan berkaitan dengan penerimaan bahan-bahanyang sudah dipesan atau dibeli,pemeriksaan ketepatan jumlah,jenis,dan mutu bahan,serta pembuatan catatan yang diperlukan oleh bagian pembelian dan bagian akuntansi.
PERANCANGAN. Fungsi perancangan terutama menetukan jenis dan ciri-ciri bahan yang harus dibeli untuk digunakan didalam kegiatan pengolahan. Fungsi ini mementukan rancangan barang (produc design) yang oleh sebab itu harus selalu bekerjasama dengan bagian pengolahan.
PENGOLAHAN. Fungsi ini merupakan fungsi ang pelaksanaannya membutuhkan bahan-bahan yang disediakan oleh bagian pembelian.fungsi ini memberikan keterangan kepada semua fungsi lainnya mengenai bahan-bahan yang di butuhkan.pembelian dimulai pada saat bagian pengolahan mengajukan permohonan pengadaan bahan(material request).pengolahan tidak boleh terlepas dari pemasaran sehingga bagian pengolahan harus tetap bekerjasama dengan bagian pemasaran.
b.   Pembelian Terpusat Atau Tersebar
Apabila perusahaan mempunyai banyak sarana pengolahan atau srana operasi dan produksi yang tersebar di berbagai tempat yang berjauhan,adakalanya lebih baik apabila hak membeli bahan-bahan diberikan kantor-kantor daerah atau kantor-kantor cabang yang akan memnungkinkan terjadinya penghematan waktu,dan jadwal pembelian dapat disesuaikan dengan jadwal pengolahan pada masing-masing daerah.akan tetapi pada berbagai keadaan tertentu pembelian oleh kantor pusat mungkin lebih hemat.Alasan utama untuk lebih menyukai pembelian oleh kantor pusat adalah karena pembelian dapat dialukukan dalam jumlah besar yang akan memberikn manfaat sebagai berikut:

1.      Kesempatan untuk mendapatkan potongan harga
2.      pelayanan yang lebih baik oleh pemasok
3.      jaminan tersedianya pasokan bahan dalam jangka panjang
c.       Tahap-Tahap Pembelian
kegiatan pembelian bahan sebaiknya dilakukan dengan mengikuti langkah berikut:
1.      pengajuan permohonan pengadaan bahan
2.      pemeriksaan permohonan pengadaan bahan
3.      pemilihan pemasok
4.      pengajuan pesanan
5.      pemantauan pesanan
6.      penerimaan bahan
Pengajuan Permohonan  Pengadaan Bahan. Pengajuan permohonan pengadaan bahan(materials requestion) dilakukan oleh semua bagian di dalam perusahaan. Bagian pengolahan mengajukan permohonan pengadaan bahan-bahan baku,bahan-bahan pembantu,dn bahan-bahan pemeliharaan alat-alat pengolahan. Bagian administrasi dan umum mengajukan permohonan pengadaan alat-alat tulis dan alat-alat kantor lsinnya. Bagian-bagian lainnya juga mengajukan permohonan pengadaan bahan-bahan yang di butuhkan untuk menopang atau mendukung pelaksanaan kegiatan masing-masing.
Pemeriksaan Pengajuan Permohonan Bahan. Di dalam pemeriksaan seperti ini bagian pembelian harus  melakukan dua hal,yaitu analisis nilai(value analysis) dan perancangan nilai(value engineering).analisis nilai dimaksudkan untuk dapat memutuskan apakah diperlukan suatu perubahan seperti,misalnya,dari memusatkan perhatian untuk mendapatkan harga terbaik untuk bahan tertentu menjadi menemukan biaya terendah untuk setiap bahan yang akan memenuhi suatu manfaat(atau tujuan) yang diharapkan.
Pemilihan Perusahaan Pemasok. Pemilihan perusahaan dilkukan apabila perusahaan membeli,dan bukan membuat sendiri bahan yang bersangkutan.apabila perusahaan membuat sendiri bahan-bahan yang dibutuhkannya maka tahap ini harus dilewatkan. Akan tetapi bila perusahaan membeli bahan-bahan tersebut makaperusahaan harus menetapkan perusahaan yang akan memasoknya.
Pengajuan Pesanan . di dalam surat atau persetujuan pemesanan atau pembelian tersebut harus dijelaskan jenis bahan serta jumlah masing-masing yang dibutuhkan,harga yang sudah disepakati,mutu danc ciri-ciriyang dapat diterima,serta titik waktu kapanpesana n tersebut paling lambat harus sudah diterima perusahaan
Pemantauan Pesanan. Perusahaan harus memantau perkembangan penanganan pesanan tersebut oleh perusahaan pemasok. Secara berkala perusahaan harus melihat apakah pemasok mengikuti jadwal dan apakah waktu penyerahan yang dijanjikan dapat ditepati.al lain ang harus dipantau adalah apakah pembuatan bahan-bahan tersebut dilakukan dengan tetap berpedoman pada syarat mutu yang sudah disepakati.
Pemerimaan Bahan Yang Dipesan. Bahan-bahan yang dipesan diterima apabila sudah memenuhi syarat-syarat tentang jumlah,mutu,dan ciri-ciri lain yang sudah disepakati sebelumnya.setelah itu pembayaran harus dilakukan sesuai dengan cara pembayaran yang sudah disepakati.tibanya bahan-bahan tersebut harus diberitahukan kepada bagian-bagian yang membutuhkannya dan kemudian catatan atau laporan yang berkaitan harus dibuat.

d.Hubungan Antara Perusahaan Dan Pemasok
hubungan antara perusahaan dengan pemasok dalam hal pengadaan bahan-bahan dapat berupa salah satu dari hubungan –hubungan berikut:
1.      persaingan
dengan bentuk persaingan,perusahaan dan pemasok bertindak sebagai dua perusahaan yang bersaing.pemasok berusaha membebankan harga yang setinggi-tingginya kepada perusahaan dan sebaliknya perusahaan berusaha memperoleh harga yang serendah-rendahnya dari pemasok. Pada bentuk hubungan persaingan seperti ini keuntungan pihak yang satu dapat merupakan kerugian pihak lain.siapa diantara kedua pesaing ini yang akan memenangkan persaingan tergantung pada siapa diantara mereka yang memiliki daya tawar(bargaining power) yang lebih tinggi.
secara  umum perusahaan mempunyai daya tawar yang lebih tinggi apabila:
Ø  jumlah pembelian perusahaan sangat berarti bagi pangsa pasar pemasok
Ø  bahan-bahan yang bersangkutan adalah bahan-bahan yang berciri umum dimana bahan-bahan pengganti(bahan-bahan substitusi) tersedia pada pemasok lain
Ø  perusahaan mempunyai kemungkinan untuk memasuki industri hulu(backward integration) hungga kebidang usaha ang saat ini dikelola pemasok
Ø  pemasok tidak mempunyai kemungkinan untuk memasuki industri hilir(forward integration) hingga kebidang usaha yang saat ini dikelola perusahaan
Ø  perusahaan dapat mencari pemasok lain dengan mudah dan dengan biaya yang rendah.
Apabila keadaan yang berlaku adalah yang sebaliknya maka pemasok memiliki daya tawar yang lebih tinggi  dari daya tawar yang dimiliki perusahaan.
2.      Kerjasama
Dengan bentuk kerjasama perusahaan dan pemasok bertindak sebagai dua mitra(partner) dimana setiap pihak berusaha sedapat mungkin untuk membantu pihak lain.bentuk kerjasama ini juga dapat meliputi kerjasama dalam perancangan (designing).perusahaan bekerjasama dengan pemasok untuk menentukan rancangan barang yang akan membutuhkan bahan-bahan dengan lebih berdayaguna.
Hubungan anatara perusahaan dan pemasok juga dipengaruhi oleeh tingkat permintaan.apabila permintaan rendah,perusahaan dapat memilih salah satu diantara:
1.      Mengundang para pemasok untuk mengikuti tender
2.      Mengadakan ikatan(kontrak) jual beli dengan pemasok tunggal
Apabila permintaan sangat tinggi,ada dua bentuk ikatan jual beli yang dapat diadakan perusahaan,yaitu:
1.      Ikatan jual-beli dengan pemasok tetap
Terdiri dari brand x complex yaitu kebiasaan menggunakan bahan dan merek tertentu dan kebiasaan lainnya yaitu sehubungan dengan pengadaan bahan-bahan yang di sebut squirell complex,dimana perusahaan menimbun sediaan dalam jumlah besar untuk mencegah kemungkinan terjadinya kekurangan bahan baku.
2.      Ikatan jual-beli jangka panjang
Ikatan jual beli jangka panjang terdiri dari blanket contrac yang meliputi jumlah bahan tertentu yang dibutuhkan dan open-ended contrac yang meliputi berbagai jumlah dan jenis bahan tetapi jumlah dan jenis bahan itu dapat diubah setiap waktu dan jangka waktu berlakunya kontrak yang bersangkutan juga dapat diperpanjang.
e.pembagian atau penebaran bahan
pembagian atau penebaran bahan(material distribution) meliputi pembagian atau penebaran bahan-bahan yang sudah diterima ke berbagai tempat dimana bahan-bahan tersebut dibutuhkan. Dalam hubungannya dengan pembelian bahan terdapat dua kebijakan yang dapat dipilih perusahaan,yaitu:
1.    Penyimpanan terpusat(centered storage)
2.    Penyimpanan tersebar(distributed storage)


3.6 MESIN DAN PERALATAN
      Pengolahan bahan baku dapat berarti salah satu atau beberapa dari kegiatan berikut:
1.      Pengubahan bentuk
2.      Pengubahan ukuran
3.      Penggabungan atau pencampuran
4.      Pemisahan unsur-unsur
Mesin adalah barang modal(capital asset) yang dbeli dengan uang.uang  yang digunakan untuk membeli mesin akan tertanam didalam mesin tersebut dan nilai uang itu akan menyusut sejalan dengan bertambahnya umur mesin.
Laju penyusutan mesin sangat dipengaruhi oleh tingkat pemeliharaan,dan tingkat pemeliharaan itu sendiri dipengaruhi atau ditentukan oleh:
1.      Sistem pengolahan keseluruhan,yang menyangkut kehematan penggunaan mesin serta kerugian yang timbul apabila terjadi kerusakan.
2.      Jadwal pengolahan,yang menyangkut tingkat penggunaan mesin
3.      Kebijakan perusahaan tentang pemilikan dan penggunaan mesin itu masih menghasilkan laba yang cukup untuk membelanjai biaya perbaikannya.
Dalam pengadaan mesin-mesin,perusahaan harus terlebih dahulu memutuskan apakah akan membeli mesin bermanfaat ganda(general purpose machine) ataukah mesin bermanfaat khusus(special-purpose machine).pemilihan antara mesin bermanfaat ganda gengan mesin bermanfaat khusus dilakukan dengan mempertimbangkan:
1.      Biaya pengadaan(initial cost) yang harus disusutkan selama masa manfaat yang diperkirakan atas mesin
2.      Biaya tenaga kerja langsung(direct labor cost)
3.      Biaya pemasangan dan persiapan
Putusan lainnya yang menyangkut pembelian mesin yang harus dibuat oleh perusahaan adalah apakah membeli mesin yang dapat bekerja sendiri(automatic) ataukah membeli mesin yang membutuhkan tenaga manusia pada saat sedang melaksanakan suatu pekerjaan.
Berbagai keuntungan dari menggunakan mesin-mesin yang dapat bekerja sendiri adalah:
1.      Daya hasil mesin yang lebih tinggi
2.      Mutu barang yang lebih seragam
3.      Pekerjaan yang lebih aman
4.      Jadwal pengolahan yang lebih tepat
5.      Persediaan barang dalam pengerjaan(work in proces) yang lebih kecil
Kemudian berbagai kerugian penggunaan mesin-mesin yang bekerja sendiri adalah:
1.      Harga atau biaya yang lebih tinggi
2.      Kekakuan(infleksbility) kegiatan pengolahan
3.      Waktu berhenti yang lebih lama bila terjadi kerusakan.
3.7 SUMBER-SUMBER MESIN DAN PERALATAN
Sumber utama mesin dan peralatan adalah kilang pembuatan mesin itu sendiri.sebagian mesin dan peralatan yang mempunyai harga atau nilai yang sangat tinggi dapat diperoleh hanya dengan memesannya langsung dari perusahaan pembuatnya karena tidak tersedia di pasar dalam bentuk persediaan..penggunaan mesin dan peralatan tentu saja harus dilakukan dengan mempertimbangkan manfaat dan biaya.penggunaan ini disebut layak apabila manfaat yang diberikan lebih besar dari biaya,diantaranya biaya pengadaan(yang meliputi harga,biaya pengangkutan,dan biaya pemasangan),dan biaya penggunaan(yang meliputi biaya bahan bakar atau tenaga listrik,dan biaya pemeliharaan).
3.8 SEWA BELI(LEASING)
Sewa-beli(leasing) adalah satu bentuk kesepakatn atau perjanjian antara dua pihak dimana satu pihak diberi hak untuk menggunakan harta(asset) pihak lainnya sepanjang satu masa tertentu dan sebagai imbalannya pemilik harta yang bersangkutan akan mendapatkan bayaran dalam bentuk sewa.
Dalam menentukan pilihan antara membeli dan menyewa,perusahaan harus membandingkan untung-rugi keduanya.penentuan terbaik diantar kedua pilihan tersebut dapat dilakukan dengan menghitung Nilai Sekarang Bersih(NPV),pengeluaran masing-masing pilihan,dimana pilihan yang mempunyai NPV Pengeluaran yang paling kecil adalah yang terbaik.
3.9 TENAGA KERJA MANUSIA
Tenaga kerja manusia(human labor) adalah salah satu sumberdaya terpenting yang dibutuhkan dalam kegiatan operasi dan produksi.tenaga kerja manusia adalah bagian dari suatu sitem operasi dan produksi yang terasuk sangat rumit. Terdapat banyak hal yang dapat dilakukan oleh tenaga kerja manusia yang tidak dapat dilakukan oleh mesin,dan terdapat banyak hal yang tidak dapat dilakukan oleh tenaga kerja manusia tetapi dapat dilakukan oleh mesin. Kesadaran akan kemampuan tenaga kerja manusia akan membantu untuk menelaah peran tenaga kerja itu dalam kegiatan operasi dan produksi.sasaran utama penelaahan tersebut adalah bagaimana menempatkan orang yang tepat pada pekerjaan yang tepat(the right man on the right place),melatih dan mendidik mereka,menyediakan tempat yang aman untuk bekerja,serta memimpin dan mengarahkan mereka untuk memperoleh daya hasil terbaik mereka.
3.10 PENGOLAHAN TENAGA KERJA MANUSIA
Sala satu ciri tenaga kerja manusia adalah perbedaan pada daya hasil setiap orang tanpa mempersoalkan upah yang diterima,keadaan tempat bekerja,pelatihan,perangsangan, atau kemampuan dasar masing-masing.
Pemanfaatan tenaga kerja manusia haruslah berdasarkan keselarasan antara pekerjaan dan tenaga kerja itu sendiri(employee-job  matching).daya hasil seorang tenaga kerja ditentukan oleh tingkat keselarasan tersebut.
Untuk mencapai tingkat keselarasan tertinggi anatara pekerjaan dan tenaga kerja,ada dua hal yang harus dilakukan oleh perusahaan,yaitu:
1.      Penyesuaian pekerjaan terhadap tenaga kerja melalui perubahan berbagai unsur yang menyangkut pekerjaan
2.      Penyesuaian tenaga kerja terhadap pekerjaan melalui pelatihan dan pendidikan
Dengan demikian penarikan tenaga kerja manusia perusahaan harus mempertimbangkan tingkat dan jenis perubahan pekerjaan yang harus dilakukan untuk menyesuaikannya dengan tenaga kerja yan tersedia untuk mewujudkan keselarasan pekerjaan dengan pekerja.
a)      Penentuan Ukuran
Ukuran keberhasilan pekerjaan(job success criteria) adalah ciri-ciri terpenting suatu pekerjaan yang diakini mempunyai peran yang sangat besar dalam penyelesaian pekerjaan tersebut.
Berbagai hal yang menjadi ukuran kehematan dan keberhasilan suatu pekerjan adalah:
1.      Jumlah dan mutu barang yng dibuat
2.      Tingkat kerusakan mesin
3.      Waktu pelatihan tenaga kerja yang dibutuhkan
4.      Keberagaman keahlian
5.      Kemampuan pekerja untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi
6.      Tingkat kemangkiran
7.      Tingkat kecelakaan
8.      Tingkat pemborosan bahan-bahan
9.      Tingkat keluhan pekerja
10.  Kesetiaan pekerja terhandap perusahaan
11.  Kerukunan pekerja dengan pekerja yang lain
b)     Menarik calon pekerja
Menarik calon pekerja berarti merangsang atau memancing orang untuk melamar pekerjaan disuatu perusahaan.orang-orang yang melamar diuji agar perusahaan dapat memilih satu atau beberapa orang diantara mereka untuk diterima sebagai pekerja.untuk itu perusahaan harus terlebih dahulu merumuskan  berbagai ukuran yang akn digunakan sebagai pedoman terhadap mana hasil pengujian  akan dibandingkan sehingga dapat diketahui mutu setiap orang yang melamar.apabila penawaran tenaga kerja cukup besar tetapi jumlah mereka yang melamar ke perusahaan masih lebih kecil dari yang dibutuhkan,perusahaan harus merangsang atau memancing setiap tenaga kerja tersebut untuk melamar ke perusahaan.dalam hal ini yang dilakukan oleh perusahan adalah menawarkan apa yang diinginkan oleh calon pekerja,yang pada umumnya terdiri dari uang,nama baik,daerah,keadaan tempat kerja,dan sebagainya. Tugas utama pemimpin perusahaan adalah menentukan atau memperkirakan keinginan tersebut dan kemudian membandingkan biaya pemenuhannya dengan manfaat penyaringan yang bersangkutan. Biaya pemenuhan ini tentu saja akan tertutup apabila pekerja yang bersangkutan benar-benar bermutu tinggi,dan memliki daya kerja yang cukup besar agar biaya pemenuhan keinginan itu layak. Selanjutnya ukuran keberhasilan penyaringan yang dilkukan adalah sampai sejauh manakah penyaringan tersebut dapat menjamin bahwa yang diputuskan untuk diterima adalah pelmar yang memiliki daya kerja yang melebihi titik batas yang sudah ditetapkan. Perlu diperhatikan bahwa beberapa hal yang snagat berperan dalam menarik tenaga kerja untuk melamar ke suatu perusahaan adalah lingkungan yang menarik,dan tempat bekerja yang bersih dan aman.


c)      Memilih calon pekerja
Penyaringan tenaga kerja menggunakan ciri tetap yang sudah dirumuskan oleh perusahaan sebagai pedoman untuk mengetahui pakah mereka memiliki daya kerja yang melebihi titik batas yang ditetapkan. Beberapa sumber keterangan yang menyangkut pelamar adalah:
1.      Nilai ujian tertulis
2.      Nilai ujian kesehatan
3.      Surat keterangan riwayat hidup dan riwayat pekerjaan
4.      Surat dukungan
5.      Nilai ujian praktik melaksanakan pekerjaan
Keterangan yang dibutuhkan untuk penyaringan haruslah diperoleh dengan cukup mudah dan cukup cepat sehingga memuaskan keduabelah pihak,pelamar  dan perusahaan.
d)     Keselarasan pekerja-pekerjaan
Keselarasan pekerja-pekerjaan(employee-job matching) haruslah menjadi sasaran utama penarikan dan penyaringan tenaga kerja.orang yang yang akan diterima untuk menduduki sebuah jabatan harus memilik kemampuan yang disyaratkan untuk jabatan tersebut.dengan kata lain,penyaringan akan berarti penarikan pekerja yang sesuai dengan yang disyaratkan oleh pekerjaan yang akan dilaksanakannya.
Hal lain yang harus diperhatikan oleh pemimpin perusahaan adalah bahw setiap orang memiliki keahlian yang berbeda.untuk pekerjaan biasa seperti  pekerja kilang,orang-orang tertentu memiliki keahlian yang beranekaragam sehingga dapat melaksanakan pekerjaan yang berbeda-beda.



3.6 ME

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By