2.1. PERENCANAAN
STRATEGIK
Perencanaan strategic(strategic
planning) secara umum dapat diartikan sebagai penetapan suatu acuan atau norma
yang dapat digunakan sebagai dasar baik keputusan-keputusan dan hasilnya dimasa
depan melalui pertimbangan atas misi organisasi yang sudah dirumuskan serta
keadaan-keadaan lingkungan yang sedang dihadapi. Perencanaan strategic ini
nantinya juga akan menjadi dasr bagi
perencanaan pengadaan,perancangan (design), dan pemanfaatan sarana operasi dan
produksi.
Kegiatan-kegiatan
manajemen strategic pada suatu organisasi atau perusahaan adalah sebagai
berikut:
1.
Perumusan tujuan, visi dan misi
2.
Perumusan falsafah dan kebijakan
3.
Perumusan sasaran-sasaran strategic
4.
Perumusan siasat (strategy)
a)
Perumusan tujuan, visi dan misi
Tujuan
(purpose) menunjukkan apa yang akan diwujudkan oleh suatu organisasi ataun
perusahaan melalui keberadaannya dipasar.
-
Perumusan
tujuan, visi, dan misi
v Perumusan
Tujuan
Perumusan tujuan
(Purpose) perusahaan adalah penentuan terlebih dahulu tujuan yang akan dicapai atau
yang akan diwujudkan oleh suatu perusahaan atau organisasi mnelalui
keberadaanya di tengah-tengah masyarakat dimana perusahaan ini menjadi salah
satu anggotanya.Tujuan yang mungkin ditetapakan oleh setiap perusahaan pada
bumumnya dapat dibedakan atas :
a.
Mencari
laba
b.
Tidak mencari laba.
v Perumusan
Visi
Visi (vision)
menunjukkan apa yang dicita-citakan oleh pemilik perusahaan untuk diwujudkan
dimasa yang akan dating.Visi menunjukan kemanakah perusahaan yang bersangkutan
akan ‘dikemudikan’ oleh para pengelola nya.Contoh : “Menjadi pemimpin pasar dan
merupakan perusahaan terhemat dalam 5 tahun”. Visi seperti ini tidak
bertentangan dengan tujuan setiap perusahaan, baik apabila tujuannya adalah
untuk mencari laba maupun apabila tujuannya adalah tidak mencari laba.
v Perumusan
Misi
Misi
(mission) menunjukkan apa yang dilakukan oleh perusahaan dipasar untuk
menunjukkan tujuan dan visinya. Misi ini dirumuskan dalam suatu perumusan misi
yang mengandung sekurang-kurangnya tiga hal : bidang usaha yang dijalankan,
barang atau jasa yang dibuat, dan kelompok pemakai yang akan dilayani.
Pernyataan
misi merupakan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan berikut:
1.
Bidang usaha (bussines) apa yang sedang
kita jalankan ?
2.
Barang atau jasa apakah yang sedang dan
akan kita buat?
3.
Siapakah pembeli atau pemakai barang
atau jasa yang kita buat?
-
Perumusan
falsafah dan kebijakan
Falsafah (philosophy)
adalah suatu pernyataan tentang aturan atau ketentuan yang memberikan batas dan
bagi segala tindakan dan tingkah laku semua orang yang ada didalam organisasi
atau perusahaan serta bagaimana organisasi atau perusahaan tersebut
melaksanakan kegiatan-kegiatannya.
Falsafah suatu
organisasi atau perusahaan haruslah mencerminkan nilai (value), kepercayaan
(belief), tanggungjawab (commitment), serta keingginan (aspiration) organisasi
atau perusahaan tersebut. Dan demikian falsafah juga menunjukkan budaya
(culture) yang berlaku didalam organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.
Kebijakan (policy)
adalah suatu pernyataan umum yang menunjukkan aturan atau ketentuan yang
membatasi putusan-putusan yang akan diambil oleh para pembuat keputusan dalam
suatu organisasi atau perusahaan. Batas-batas tersebut akan berfungsi sebagai
suatu “pagar” didalam mana sasarajn-sasaran akan ditetapkan serta
strategi-strategi akan dirumuskan, diberlakukan, dan dikendalikan. Kebijakan
tidak membutuhkan tindakan apa-apa tetapi
akan memandu para pemimpin organisasi atau perusahaan dalam mengikuti
putusan-putusan yang mereka buat sendiri.
-
Perumusan
sasaran-sasaran strategic
Sasaran-sasaran
(objectives) adalah hasil-hasil yang diinginkan untuk dicapai oleh organisasi
atau perusahaan sebagai keseluruhan selama satu masa tertentu.
Sasaran-sasaran
strategic (strategic objectives) adalah sasaran yang berhubungan dengan dan
dimaksudkan untuk mendukung strategi-strategi organisasi atau perusahaan.
Sasaran mengarahkan semua orang kepada tujuan akhir yang akan dicapai oleh
setiap organisasi atau perusahaan.
Para pengelola atau
pemimpin perusahaan harus merumuskan sasaran
dengan tepat agar sasaran itu dapat digunakan sebagai dasar perumusan siasat (strategy) yang dibutuhkan
untuk mencapai sasaran itu.
Sasaran mengarahkan semua orang pada tujuan akhir yang
akan dicapai oleh setiap organisasi atau perusahaan.Sasaran ini biasanya lebih
dari sebuah dan merupakan gabungan yang membentuk atau mendasari tujuan dan
misi perusahaan.
Pada dasrnya sasaran adalah tujuan antara (intermediate
target) dan bukan tujuan akhir (End target). Sasaran dibutuhkan oleh organisasi
atau perusahaan tetapi sasaran itu sendiri tidak mencakup jauh atau tidak cukup
tinggi untuk pencapain tujuan akhir perusahaan.
-
Perumusan
siasat
Siasat (strategy)
adalah rencana yang terpadu lengkap dan selaras yang menghubungkan
keunggulan-keunggulan strategi organisasi atau perusahaan dengan lingkungannya
untuk menjamin bahwa sasaran utama organisasi atau perusahaan diwujudkan
melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi atau perusahaan. Suatu siasat
memiliki tiga ciri: terpadu,lengkap, dan selaras.Terpadu karena mengikat dan
menyatukan semua bagian organisasi atau perusahaan; lengkap karena mencakup
seluruh segi oeragnisasi atau perusahaan; selaras karena mempunyai
bagian-bagian yang bersesuain dan saling mendukung.
Empat tingkat siasat
yang harus dirumuskan dan diberlakukan oleh setiap perusahaan adalah:
1.
Siasat tinggkat masyarakat (society-
level strategy)
Siasat
tingkat masyarakat berkaitan dengan kedudukan perusahaan sebagai anggota
masyarakat. Tekanan utama siasat tingkat masyarakat adalah bagaimana perusahaan
dapat bertindak dalam kedudukannya sebagai anggota lingkungan masyarakat,
negar, dan dunia dan yang paling ditekankan adalah hubungan antara perusahaan
dengan lingkungan luarnya.
2.
Siasat tingkat perusahaan
(corporate-level strategy)
Siasat
ini berkaitan dengan rencana utama para pemimpin tertinggi dalam menggelola
perusahaan secara keseluruhan. Siasat ini merupakan dasar bagi, dan menjadi
sumber dari, siasat-siasat yang tingkatnya lebih rendah. Siasat-siasat lain
kecuali siasat umum, semuanya diturunkan dari, dan selaras dengan, siasat
perusahaan ini. Siasat ini menjelaskan serangkaian bidang usaha didalam mana
perusahaan yang bersangkutan bekerja.
3.
Siasat tingkat bidang usaha
(business-level strategy)
Siasat
ini menjelaskan bagaimana perusahaan harus bersaing baik dalam industry, maupun
dalam jenis barang atau jasa, atau pasar tertentu untuk mendapatkan keunggulan
strategic atas pesaingnya. Lebih jauh lagi siasat tingkat bidang usaha berperan
dalam menyelaraskan berbagai bidang kegiatan manajemen seprti pemasaran,operasi
dan produksi, keuangan, sumberdaya manusia, serta penelitian dan pengembangan.
4.
Siasat tingkat fungsional (functional-level
strategy)
Siasat
ini ditetapkan untuk setiap bidang kegiatan manajemen seperti keuangan, operasi
dan produksi, dan pemasaran. Dalam penentuan siasat, setiap siasat yang
ditetapkan untuk stiap fungsi manajemen haruslah selaras dan saling mendukung
sehingga semuanya akan dapat secara bersama-sama mendukung pencapaian sasaran
perusahaan.Penentuan siasat berdasarkan fungsi manajemen dimaksudkan terutama
untuk pencapaian daya hasil (productivity) sumberdaya yang setinggi-tingginya.
Pada
umumnya terdapat tiga cara perencanaan strategic yang lazim digunakan, yaitu:
1. Cara
perencanaan (Planning mode)
2. Cara
manajerial (Enterprenurship mode)
3. Cara
Luwes atau tersesuaikan (Flexible or adaptive mode)
Dengan cara
perencanaan, perencanaan strategic diterapkan dengan menggabungkan
urusan-urusan perencanaan dengan
penelahaan ilmu manajemen. Dengan cara manajerial, seorang pemimpin yang dapat
diandalkan akan melaksanakan perencanaan dalam kedudukannya sebagai pelaksana
dan penanggungjawab fungsi operasi dan produksi. Dengan cara luwes atau
disesuaikan, perencanaan strategic dilakukan dengan merumuskan rencana-rencana
manajer dalam bentuk rangkain kecil dan terputus-putus untuk membuatnya luwes
dan mudah disesuaikan dengan lingkungan-lingkungan yang mempunyai ciri-ciri
tersendiri yang tidak berkaitan.
2.2. SIASAT TINGKAT
PERUSAHAAN
Siasat tingkat
perusahaan (Corporate-levcel strategy atau organizational startegy) adalah
siasat yang harus dirumuskan oleh pemimpin tertinggi organisasi atau perusahaan.Siasat
ini merupakan siasat yang berlaku bagi perusahaan secara keseluruhan dan
menjadi dasar bagi, atau merupakan pedoman bagi perumusan bagi siasat-siasat
tingkat berikutnya. Perumusan siasat ini merupakan suatu rangkain kegiatan yang
terdiri dari perumusan misi perusahaan, pemantauan dan penyesuain terhadap
perubahan lingkungan perusahaan, dan pengenalan
dan penetapan kemampuan khusus perusahaan.
-Lingkungan Perusahaan
EKONOMI
1.
Tingkat Pendapatan
2.
Tingkat Pertumbuhan Penduduk
3.
Tingkat bunga
4.
Pajak
5.
Tingkat upah
SOSIAL BUDAYA
1.
Penerimaan masyarakat terhadap industri
2.
Selera dann pola konsumsi masyarakat
3.
Agama, adat istiadat, dan kebiasaan
4.
Tingkat pengguran
5.
Tingkat pendidikan masyarakat
LINGKUNGAN DALAM
ORGANISASI
1.
Susunan kepemimpinan
2.
Keuangan dan akuntansi
3.
Sumber daya manusia
4.
Operasi dan produksi
5.
Pemasaran
6.
Penelitian dan pengembangan
7.
Sistem informasi
TEKNOLOGI
1.
Teknologi yang dikuasai perusahaan
2.
Teknologi yang dikuasai pesaing
3.
Teknologi yang dikuasai dean ditemukan
POLITIK
1.
Ideologi politik dan pemerintah
2.
Sikap politik pemerintah terhadap
industry
3.
Peraturan Pemerintah
Lingkungan peerusahaan
dapat dibedakan atas: lingkungan dalam (internal environment) dan lingkungan
luar (external environment).Lingkungan dalam menentukan kekuatan (strength) dan
kelemahan (weakness) perusahaan, sewdangkan lingkungan luar menentukan peluang
(opportunity) dan ancaman (threat) yang berlaku bagi, atau yang mempengaruhi,
perusahaan tersebut.
Lingkungan dalam
perusahaan meliputi berbagai hal yang berada dibawah kendali pengelola
perusahaan, atau sekurang-kurangnya merupakan hal-hal yang pemertahanan atau
perubahannya merupakan tugas pengelola perusahaan. Lingkunga luar perusahaan
meliputi berbagai hal yang berada diluar
kendali pengelola perusahaan.
Penyesuaian dimulai
dengan suatu penyaringan lingkungan (environment scanning) dengan cara memantau
lingkungan luar untuk menemukan berbagai peluang dan ancaman.Salah satu hal
penting yang harus diamati adalah persaingan.Kealpaan dalam mengamati dan
memahami baik atas tindakan-tindakan pesaing maupun munculnya pesaing baru dan
berubahnya pasar yang dilayani merupakan satu kesalahan besar yang menjadi
penyebab utama kegagalan berbagai perusahaan.
-Kemampuan Khusus
Kemampuan
khusus(distinctive competency) adalah sumberdaya-sumberdaya dan
kekuatan-kekuatan khusus yang dimiliki perusahaan yang menjadi pertimbangan
utama bagi pengelola pada saat merumuskan siasat.Kemampuan khusus menentukan
apa yang dapat dilakukan pereusahaan dengan hasil yang paling baik.Hal ini
dibutuhkan karena perusahaan tidak akan berhasil, terutama dalam jangka panjang
apabila mengandalkan barang atau jasa yang benar-benar sama dengan yang dibuat
para pesaingnya.Dalam hal ini perubahan lingkungan luar tidak dapat
dipengaruhi, dan karena perusahaan tidak boleh tidak harus menyesuaikan diri terhadapnya,maka
perusahaan harus memberi perhatian penuh pada segala kekuatan dan kelemahan
yang dimilikinya.Dengan kata lain, perusahaan harus memanfaatkan relung
pasar(market niche) secara penuh.
Salah satu contoh
kemampuan khusus tersebut adalah untuk memenuhi dan menciptakan
permintaan.Memenuhi permintaan berarti membuat barang atau jasa dalam jumlah
yang cukup untuk memenuhi permintaan.Menciptakan permintaan berarti menambah
tau memperluas pasar yang akan dilayani.Penciptaan permintaan dapat dilakukan dengan:
-
Pewartaan (promotion)
-
Pembuatan barang atau jasa baru,
-
Penyempurnaan barang atau jasa yang
selama ini dibuat dan dijual,
-
Penambahan manfaat atau kegunaan barang
jasa yang selama ini dijual
2.3 SIASAT OPERASI DAN
PRODUKSI
Siasat operasi dan
produksi(operation and production strategy) menunjukan bagaimana kegiatan
operasi dan produksi dapat mewujudkan keseluruhan sasaran dan tujuan perusahaan
sesuain dengan siasat tingkat perusahaan yang diberlakukan perusahaan
tersebut.Apabila kegiatan operasi dan produksi tidak berhasil mewujudkan tujuan
dan sasaran maka pemimpin operasi dan produksi harus membandingkan kemampuan
ataub daya kerja (capacity) yang dimiliki perusahaan dengan yang miliki
perusahaan dengan kemampuan atau daya kerja yang disyaratkan oleh siasat yang
bersangkutan.Apabial terdapat perbedaan, yaiyu apabila kemampuan yang dimiliki
perusahaan lebih rendah dari kemampuan yang disyaratkan, maka yang harus
dilakukan oleh pemimpin operasi dan produksi adalah salahsatu atau beberapa
diantara hal-hal berikut:
1.
Memanfaatkan sumbrdaya-sumberdaya yang
tersedia serat kemampuan khusus yang dimiliki.
2.
Mengubah siasat operasi dan produksi
yang menyangkut tempat kedudukan dan daya kerja perusahaan, tingkat teknologi
yang dimanfaatkan, serat kebijakan persediaan.
3.
Mengusulkan kepada pemimpin tertunggu
perusahaan agar meninjau dan memperbaiki siasat tingkat perusahaan.
Selanjutnya beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam kaitanya dengan siasat operasi dan produksi
adalah :
1.
Operasi dan produksi ndapat menjadi alat
persaingan(Operasi dan produksi sebagai alat persaingan).
2.
Seluruh putusan operasi dan produksi
harus saling berkaitan(Saling kaitan putusan-putusan operasi dan produksi).
3.
Penelahaan terhadap pilihan-pilihan
khusus harus dilakukan dengan hati-hati(Penelahaan yang hati-hati).
2.4. PENETAPAN SASARAN
DAN KURUN WAKTU PERENCANAAN
Pada umumnya setiap
perusahaan mempunyai berbagai sasaran yang diharapkan dapat tercapai melalui
daya pendayagunaan sumberdaya-sumberdaya yang dimilikinya.Namun demikian
kenyataannya perusahaan sering tidak mampu mewujudkan seluruh sasarannya secara serentak berhubung terbatasnya sumberdaya
dan waktu yang tersedia.Jika hal itu terjadi, maka yang harus dilakukan oleh
perusahaan adalah menyusun suatu daftar peringkat atau skala prioritas yang menunjukan urutan sasaran-sasaran yang ada berdasarkan kemungkinan
pencapaiannya.
Sebagai contoh:
Misalkan bahwa sebuah sasaran utama perusahaan adalah pengembangan atau
perluasan usaha (expension) secara terus menerus.Sasaran kedua adalah pencapain
ROI (Return On Investment) sebesar,
misalnya 50%. Pencapaian sasaran kedua ini tentu saja akan mendukung atau
mungkin akan merupakan syarat utama pencapaian sasran utama, yang dengan
demikian kedua sasaran itu akan menjadi satu kesatuan yang saling mendukung.
Kurun waktu perencanaan
(planning time horizon) adalah satu titik waktu dimasa depan yang ditetapkan
oleh pembuat rencana pada waktu mana ia akan melakukan penilaian terhadap
kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Pencapaian setiap
sasaran mungkin juga mensyaratkan kurun waktu yang berbeda antara satu dengan
yang lainnya.Perbedaan pada panjangnya kurun waktu ini mungkin berkaitan dengan
pentingnya pencapaian suatu sasaran pada atau selama satu kururn waktu
tertentu.Pencapaian nisbah lancer (current ratio) sebesar 2,00 misalnya mungkin
dibutuhkan dalam waktu kurang dari dua tahun dari sekarang.Disamping itu kurun
waktu pencapaian tujuan ini mungkin juga
dipengaruhi oleh keadaan yang mungkin berubah-ubah.Sebagai contoh, tujuan
pewartaan (promotion) yang sudah direncanakan harus tercapai dalam 3 tahun
sejak sekarang sebelum para pesaing memasuki pasar mungkin harus dipercepat
karena para pesaing muncul lebih awal dari yang diperkirakan semula.
Kemudian perbedaan
kurun waktu itu dapat juga juga bersumber dari perbedaan sifat
sasaran-sasaran.Sebagai contoh, pencapaian tingkat penjualan yang tinggi selama
sebulan adalah sasaran jangka pendek, penambahan harta tetap adalah sasaran
jangka menengah; dan penggabungan perusahaan dan pengambil-alihan perusahaan
lain (merger and acquisition) adalah sasaran jangka panjang. Hal ini harus
dilakukan, dengan demikian, adalah penetapan kurun waktu pencapaian setia
sasaran serta penetapan peringkat sasaran.
2.5. PERENCANAAN BARANG
DAN JASA
Perencanaan barang
(product planning) meliputi barang maupun jasa.Perencanaan barang merupakan
penentuan barang atau jasa yang akan dibuat oleh suatu perusahaan dalam
kegiatan sehari-hari.
Langkah-langkah
perencanaan barang:
1.
Pemunculan gagasan
Gagasan
dapat bersumber baik dari dalam maupun dari luar perusahaan.Pemimpin, pemilik,
dan pegawai sering menjadi sumber gagasan pembuatan barang atau jasa. Gagasan
mereka muncul setelah mengamati pasar yang selama ini dilayani oleh perusahaan.
Bagian pemasaran dan bagian penelitian dan pengembangan juga diharapkan dapat
menjadi sumber gagasan.Bagian pemasaran melalui pengamatan dipasar, dapat
menghasilkan gagasan bagaimana melayani atau memenuhi kebutuhan pemakai dengan
lebih baik, bagaimana memenuhi keinginan yang berubah dari pemakai, atau barang
jasa seperti apa yang dibutuhkan oleh masyarakat pada saat ini.
Selain
berasal dari dalam, gagasan pembuatan barang atau jasa dapat juga berasal adari
luar perusahaan. Pemasok, pemakai, dan pemerintah dapat memberikan gagasan
tentang perlunya barang atau jasa tertentu.
Apabila
perusahaan membuat barang berdasarkan gagasan yang muncul melalui penelitian
tentang kebutuhan pasar maka pembuatan barang ini disebut berwawasan pasar
(market oriented), dan apabila barang itu dibuat berdasarkan gagasan yang
muncul melalui penelitian teknologi maka pembuatannya disebut berwawasan
teknologi (technology oriented).
2.
Penyaringan gagasan
Penyaringan
dilakukan dengan terlebih dahulu mempertimbangkan tujuan dan misi perusahaan.
Beberapa hal yang harus dipertimbangkan kemudian adalah kelayakan dari segi:
-
Pemasaran
-
Keuangan
-
Operasi dan produksi
-
Sumberdaya manusia
-
Hukum
-
Lingkungan
-
Sosial dan politik
Tahapan-tahapan
penyaringan gagasan adalah dengan mempertimbangkan tujuan dan Visi perusahaan. Tujuan
dan visi dibedakan atas 2 kategori,yaitu mencari laba dan tidak mencari laba.Tahapan-tahapan
penyaringan gagasan perusahaan mencari laba dan perusahaan yang tidak mencari
laba adalah dengan melakukan kelayakan dari berbagai bidang, seperti;
-
Pemasaran
-
Keuangan
-
Operasi dan Produksi
-
SDM
-
Hukum, Lingkungan social, dan politik
3.
Pembuatan dan Pengujian
Khusus
untuk pembuatan jasa, perusahaan harus memperhatikan tiga unsur yang disebut
service hundle yang terdiri dari:
a) Barang
Pendukung (Facilitating goods)
Barang Pendukung adalah barang-barang
yang berkaitan dengan jasa yang bersangkutan dengan mana jasa tersebut
diberikan.
b) Jasa
eksplisit (Explicit Service)
Jasa eksplisit bagian jasa atau layanan
yang menunjukan mutu jasa tersebut dan nilainya berlakun secara umum.
c) Jasa
Implisit (Implicit service)
Jasa Implisit adalah bagian jasa atau
layanan yang nilainya bergantung kepada selera pemakai jasa yang bersangkutan.
4.
Pembuatan Rancangan Akhir
2.6. DAUR HIDUP BARANG
ATAU JASA
Setiap tahap pada daur
hidup barang atau jasa tidak boleh lepas
dari perencanaan, pengorganisasian, penelahaan, dan pengawasan atau
pengendalian.Berikut adalah tahap-tahap perkembangan suatu barang atau jasa
sehubungan dngan daur hidup barang atau jasa.
1.
Perencanaan Barang (product planning)
2.
Penegenalan (introduction)
3.
Pertumbuhan (Growth
4.
Kematangan (matrurity)
5.
Kemerosotan (decline)
Siasat Masuk – Keluar Industri
Siasat masuk keluar (extrance-exit
strategy) adalah siasat yang menyangkut kapan suatu perusahaan akan masuk dan
kapan akan keluar industri.
Preemptive pricing adalah
pemberlakuan harga yang ditetapkan para pesaing dimana harga itu cukup rendah
untuk merangsang permintaan yang cukup besar untuk menghasilkan biaya rata-rata
yang rendah dan cukup rendah untuk tridak memaksa perusahaan beralih dari
tingkat produksi rendah ke tingkat produksi tinggi.
SIASAT
|
Tahap Masuk
|
Tahap Keluar
|
Keterangan
|
|
A
|
Masu cepat,
Keluar lamabat
|
Pengenalan
|
Kemerosotan
|
Perubahan dari
tingkat produksi rendah dan lentur, menjadi tingkat produksi tinggi dan
tingkat biaya biaya rendah.
|
B
|
Masuk Cepat,
Keluar Cepat.
|
Pengenalan
|
Kematangan
|
Tingkat
produksi rendah dan lentur
|
C
|
Masuk lambat,
Keluar lambat.
|
Pertumbuhan
|
Kemerosotan
|
Tingkat
Produksi tinggi dan tingkat biaya rendah.
|
2.7 ALAT PERSAINGAN
ANDALAN
Alat persaingan andalan
(Competitive priorities) adalah unsur-unsur yang akan diutamakan oleh
perusahaan dalam menawarkan barang atau jasa yang dibuatnya.
Pada umumnya terdapat
tujuh unsur yang dapat dipilih sebagai alat persaingan andalan,yaitu:
a.
Harga
-
Harga rendah
b.
Mutu
-
Kemenarikan rancangan
-
Ketaat-azasan mutu(consistency)mutu
menunjukan samapai sejauh mana mutu barang atau jasa yang bersangkutan
benar-benar sesuai dengan yang direncanakan atau yang ditetapkan dan tingkat mutu itu dipertahankan dari waktu
kewaktu.
c.
Waktu penyerahan
-
Kecepatan penyerahan
-
Ketepatan waktu penyerahan
d.
Keluwesan
-
Kemudahan mengubah barang adalah
kemampuan perusahaan untuk membuat barang yang berbeda dalam waktu yang
singkat.
-
Kemudahan mengubah tingkat produksi
adalah kemampuan perusahaan untuk mengubah tingkat produksi dengan cepat untuk
memenuhi permintaan yang berubah-ubah.
Tabel. Imbal tarik
(trade off) antara alat-alat persaingan Andalan
ALAT PERSAINGAN
|
||
No
|
Yang diandalkan
|
Yang Dikorbankan
|
1
|
Harga
rendah
|
Mutu,Kecepatan
penyerahan,kemudahan mengubah barang,dan kemudahan mengubah tingkat produksi.
|
2
|
Rancangan
yang menarik
|
Harga
dan mengubah barang
|
3
|
Ketaat-azasan
mutu
|
Harga
dan mengubah barang
|
4
|
Penyerahan
yang cepat
|
Harga
dan ketaat-azasan mutu
|
5
|
Kemudahan
mengubah barang.
|
Harga,kemenarikan
rancangan,dan ketaat-azasan mutu
|
6
|
Kemudahan
mengubah tingkat produksi
|
Harga
|
2.8 PENGAMBILAN PUTUSAN
OPERASI DAN PRODUKSI
Setiap putusan,
termasuk putusan operasi dan produksi dapat berbentuk mulai dari pertimbangan
atau pemikiran yang sangat sederhana hingga hasil penelahaan yang sangat rumit.
Putusan-putusan yang diambil berdasarkan pertimbangan-pertimbangan saja tanpa
ada unsur penelahaan pada umumnya bersifat subjective karena hanya didasarkan
atasb pengalaman, kebiasaan, dan latar belakang pendidikan atau pengetahuan
pengambil putusan. Dengan cara seperti inibukan tidak mungkin bahwa dua atau
lebih orang akan menghasilkan pendapat
dan putusan yang berbeda meskipun mereka masing-masing memperoleh
keterangan yang sama dan mempunyai sasaran yang sama pula.Di pihak lain putusan
yang diambil melalui suatu penelahaan ilmiah akan lebih objective dan lebih
dapat dipertanggungjawabkan. Namun demikian pengambialn putusan melalui
penelahaan ilmiah mensyaratkan bahwa pengambil putusan harus memiliki tingkat
kemampuan dan keterampilan tertentu. Penelahaan ilmiah dalam pengambilan
putusan membutuhkan berbagai metode penelahaan kuantitatif, seperti metode
statistiak,misalnya.
Dalam pada itu
keterandalan suatu penelahaan (analysis)akan bergantung pada:
1.
Manfaat putusan yang dihasilkan
2.
Kesedaerhanaan putusan
3.
Kurun waktu berlakunya putusan
4.
Biaya dan waktu penelahaan yang
tersedia.
Putusan-putusan dengan
manfaat yang besar dan ditetapkan untuk berlaku selama kurun waktu (time
horizon) yang cukup panjang membutuhkan perhatian dan pertimbangan yang lebih
sungguh-sungguh jika disbandingkan dengan putusan tentang perputaran jabatan
(job rotation). Putusan yang lebih rumit juga membutuhkan perhatian yang besar
dibandingkan dengan perhatian yang dibutuhkan untuk putusan sederhana.
PERENCANAAN
SUMBERDAYA
3.1
PENDAHULUAN
Sumbersaya(resources)
adalah berbaga jenis barang dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk
diolah guna membuat barang atau jasa yang lain.Berbagai Jenis sumberdaya yang dibutuhkan setiap hari oleh
setiap perusahaan dalam membuat barang atau jasa adalah:
1. Bahan-bahan
baku dengan bahan-bahan pembantu
2. Mesin-mesin
dan peralatan-peralatan
3. Tenaga
kerja manusia
4. Teknologi
Biaya yang rendah dan mutu yang tinggi dalam
pembuatan barang atau jasa dapat diwujudkan melalui:
1.
Penggunaan sumberdaya-sumberdaya
berbiaya rendah dan bermutu tinggi
2.
Pelaksanaan kegiatanpengolahan yang
hemat
A. Sumberdaya
Berbiaya Rendah Dan Bermutu Tinggi
Untuk mewujudkan biaya pembuatan yang
rendah,perusahaan harus berusaha memperoleh dan menggunakan
sumberdaya-sumberdaya yang berbiaya rendah.sumberdaya yang berbiaya rendah
dalam hal ini tidak hanya berarti berharga rendah melainkan juga berarti
berbiaya paling rendah dari berbagai sumberdaya yang tersedia yang memenuhi
syarat mutu terendah yang dibutuhkan untuk membuat barang dan jasa sesuai
dengan mutu yang sudah direncanakan pada saat perencanaan barang dan jasa.untuk
memperoleh sumberdaya ini pemimpin operasi dan produksi harus dengan
sungguh-sungguh mencariberbagai sumber yang tersedia bagi tap sumberdaya yang
dibutuhkan.dari berbagai sumber yang tersedia tersebut akan ditetapkan satu
atau beberapa yang dapat menyediakan sumberdaya yang dibutuhkan dengan mutu
yang sesuai dengan yang disyaratkan dan dengan biaya yang paling rendah.
B. Kegiatan
Pengolahan Yang Hemat
Pelaksanaan kegiatan pengolahan yang
hemat ditentukan oleh:
1. Jenis
bahan,mesin,dan tenaga kerja yang digunakan
Dari segi jenis bahan,mesin dan tenaga
kerja yang digunakan,tingkat kehematan kegiatan pengolahan ditentukan
olehkeselarasan jenis dan mutu ketiga sumberdaya tersebut.
2. Jenis
teknologi dan proses produksi yang digunakan
Jenis teknologi dan proses produksi yang
digunakan juga akan mempengaruhi kehematan kegiatan pengolahan.semakin tinggi
teknologi yang digunakan semakin hemat pulakegiatan pengolahan tersebut.
Jenis proses produksi juga sangat
menentukan tingkat kehematan kegiatan pengolahan.proses produksi yang digunakan
haruslah sesuai dengan syarat mutu yang ditetapkan untuk barang dan jasa yang
dibuat serta mutu bahan-bahan,mesin-mesin,dan tenaga kerja yang didayagunakan
3.2 BAHAN-BAHAN BAKU DAN BAHAN-BAHAN PEMBANTU
Salah satu diantara jenis sumberdaya
untuk mebuat barang-barang dan atau jasa-jasa adalah modal,termasuk didalamnya
bahan-bahan seperti bahan-bahan baku dan bahan-bahan pembantu serta barang
serta barang-barang setengah jadi ysng dibutuhkan untuk membuat barang-barang
dan/atau jasa-jasa yang bersangkutan.jumlah setiap jenis bahan yang dibutuhkan
untuk satu masa tertentu dihitung dengan mengalkan jumlah barang yang harus
dibuat selama masa tersebut dengan jumlah setiap jenis bahan ang dibutuhkan
untuk membuat satuan barang.
Seluruh kegiatan pembuatan barang hanya
dapat berla ngsung apabila bahan-bahan yang dibutuhkan sudah tersedia dalam
jumah serta pada waktu dan tempat yang dibutuhkan.untuk dapat menjamin
tersedianya setiap jenis bahan dalam jumlah serta pada waktu dan tempat yang sudah
ditentukan maka bagian operasi dan produksi haruslah melakukan suatu
perencanaan dan pengawasan sediaan(inventory planning and control).perencanaan
dan pengawasan sediaan ini mencakup seluruh kegiatan mulai dari penentuan
jumlah dan jenis bahan yang dibutuhkan,pencarian sumber atau tempat
memperolehnya,cara pembeliannya,hingga pengangkutannya ke tempat dimana setiap
jenis bahan tersebut dibutuhkan.
3.3 PERENCANAAN PENGADAAN BAHAN
Bahan bahan yang dibutuhkan dalam
kegiatan pengolahan dapat berupa bahan mentah(raw material) yaitu bahan-bahan
yang belum mengalami jenis pengolahan papun di perusahaan yang
bersangkutan.disamping itu,bahan-bahan mentah tersebut mungkin juga membutuhkan bahan-bahan setengah
jadi(in-process materials),yaitu bahan-bahan yang sudah diolah sampai tingkat
pengolahan tertentu dan masih akan mengalami pengolahan lanjutan dalam
pembuatan barang jadi.
Perencanaan dan pengawasan bahan
meliputibahan mentah maupun bahan setengah jadi.untuk perusahaan dagang(yang
tidak melakukan kegiatan pengolahan),perencanaan dan pengawasan bahahn pada
umumnya hanya mencakup barang jadi yang dibeli dari perusahaan lain,dan sudah
siap untuk dijual.untuk perusahaan dagang ini perencanaan barang jadi
semata-mata merupakan perencanaan pembelian(dan bukan pembuatan) batang
jadi.pada perusahaan pengolahan,perencanaan dan pengawasan bahan dimaksudkan
untuk menjamin agar bahan-bahan yang dibutuhkan-bahan mentah,barang setengah
jadi-dan barang jadi-tersedia dalam jumlah serta pada waktu dan tempat yang
tepat.untuk perusahaan ini perencanaan barang jadi adalah perencanaan pembuatan
barang jadi tersebut.
Apabila diurutkan,perencanaan dan
pengawasan bahan baku haruslah menghasilkan keputusan tentang,antara lain:
1. Jenis
bahan yang dibutuhkan
2. Jumlah
setiap jenis bahan yang diburuhkan
3. Cara
memperoleh atau mendapatkan bahan
4. Tatacara
pengadaan agar tersedia dalam jumlah dan pada waktu dan tempat yang tepat
5. Jadwal
pemesanan
Diantara pengadaan dan pengolahan bahan
terdapat kegiatan penyimpanan(storage),yaitu penahanan atau penyimpanan
bahan-bahanselama selisih waktu antara
diterimanya bahan tersebut dari pemasok dengan penggunaan dalam kegiatan
pengolahan.
3.4 TANGGUNGJAWAB PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN
Keputusan tentang pihak mana yang akan
bertanggungjawab atas perencanaan dan pengawasan bahan biasanya di pengaruhi
oleh salah satu dari ketiga kecendrungan berikut:
1. Mengelompokkan
seluruh kegiatan perencanaan dan pengawasanbahan dibawah satu bagian atau
departemen
2. Memberikan
kebebasan kepada setiap bagian untuk melakukan perencanaan dan pengawasan
sendiri atas bahan yang dibutuhkannya
3. Membentuk
satu bagian yang terpisahatau tersendiri yang khusus bertanggungjawab untuk
mengurus bahan-bahan
Namun demikian kecendrungan yang paling
lazim akhir-akhir ini adalah kecendrungan yang ketiga,membentuk suatu kegiatan
yang terpisah yang khusus bertanggungjawab untuk mengurus persediaan
bahan-bahan.
Dalam hubungannya dengan penentuan pihak
yang akan bertanggungjawab atas perencanaan dan pengawasan bahan,terdapat dua
susunan(structure) yang berbeda,yaitu susunan
terbagi (segmented structure)
dan susunan terpadu(integrated
structure).
Susunan
Terbagi.dengan susunan terbagi terdapat tiga bagian yang
terpisah dimana ketiganya bertanggungjawab atas manajemen bahan.ketiga bagian
itu adalah:
a.
Bagian pembelian(purchasing
department)
b.
Bagian pengendalian
produksi(productin control department)
c.
Bagian penyaluran(distribution)
Kepala bagian yang mengepalai setiap
bagian tersebut masing-masing bertanggungjawab kepada orang yang berbeda.
Susunan
Terpadu.dengan susunan terpadu hanya terdapat satu bagian
yang bertanggungjawab atas perencanaan dan pengawasan bahan,yaitu bagian
manajemen yang dikepalai oleh seorang eksekutif.pada susunan seperti ini
seluruh tugas manajemen bahan adalah bagian dari suatu kegiatan yang
luas.susunan ini memadukan atau menyatukan seluruh kegiatan yang berkaitan
dengan arus pergerakan bahan-bahan.
3.5 PEMBELIAN
DAN PENEBARAN BAHAN
Segera setelah semua jenis bahan yang dibutuhkan
ditetapkan,maka bagian pembelian sudah dapat melaksanakan pembelian,atau
mengajukan permohonan pembuatan apabila bahan tersebut dibuat sendiri oleh
perusahaan,yang kemudian dibagikan atau ditebarkan ke berbagai tempat dimana
bahan-bahan tersebut dibutuhkan untuk pengolahan.dengan demikian dua kegiatan
utama yang berkaitan dengan pengolahan bahan secara fisik adalah
pembelian(purchasing) dan penebaran(distribution).
a.
Pembelian
dan fungsi pembelian
Pembelian(purchasing) meliputi serangkaian kegiatan
mulai dari penentuan jumlah dan jenis bahan yang harus dibeli,sumber darimana
bahan itu akan dibeli,cara pembelian,harga dan mutu yang dapat disetujui,hingga
pelaksanaan pembayarannya.pembelian adalah fungsi pertama dari siklus manajemen bahan(materials
management cycle).fungsi-fungsi
berikutnya adalah penyimpanan bahan(input
storage),pengolahan bahan(input
conversion),penyimpanan barang(output
storage),dan pembagian barang(output
distribution).di dalam seluruh
kegiatan operasi dan produksi,fungsi pembelian berhubungan erat dengan
fungsi-fungsi lainnya seperti pemasaran(marketing),pengolahan
(production),perancangan(engineering),hukum(legal),penerimaan (receiving),dan
akuntansi(acconting).
PEMASARAN.
Pemasaran
memberikan keterangan tentang jumlah dan jenis barang yang ditaksir akan
diminta oleh pengguna atau pemakai akhir selama berbagai jangka waktu dimasa
yang akan datang.keteranan lainnya yang dihasilkan oleh fungsi pemasaran adalah
ciri-ciri,sifat-sifat,dan syarat mutu yang harus dipenuhi agar barang tersebut
dapat dijual di pasar.
HUKUM.
Pengambilan putusan tentang pengadaan bahyan dipengaruhi oleh berbagai
peraturan yang berlaku.hukum juga akan sangat brperan apabila pengadaan bahan
dilakukan berdasarkan kontrak,melalui pengajuan tender,ataupun dengan mengikat
kerjasama dengan pemasok bahan.
AKUNTANSI.
Akuntansi
meliputi,antara lain,pelaksanaan pembayaran bahan menurut persetujuan (dibayar
dimuka,dicicil,atau dibayar penuh setelah bahan diterima),termasuk penetapan
cara dan waktu pembayaran dengan mempertimbangkan adanya
potongan(discount).selain itu akuntansi jga akan melaksanakan pencatatan atas
nilai sediaan yang dibeli,yang sudah digunakan,dan yang masih tersisa.
PENERIMAAN.
fungsi
penerimaan berkaitan dengan penerimaan bahan-bahanyang sudah dipesan atau
dibeli,pemeriksaan ketepatan jumlah,jenis,dan mutu bahan,serta pembuatan
catatan yang diperlukan oleh bagian pembelian dan bagian akuntansi.
PERANCANGAN.
Fungsi perancangan terutama menetukan jenis dan ciri-ciri bahan yang harus
dibeli untuk digunakan didalam kegiatan pengolahan. Fungsi ini mementukan
rancangan barang (produc design) yang oleh sebab itu harus selalu bekerjasama
dengan bagian pengolahan.
PENGOLAHAN.
Fungsi
ini merupakan fungsi ang pelaksanaannya membutuhkan bahan-bahan yang disediakan
oleh bagian pembelian.fungsi ini memberikan keterangan kepada semua fungsi
lainnya mengenai bahan-bahan yang di butuhkan.pembelian dimulai pada saat
bagian pengolahan mengajukan permohonan pengadaan bahan(material
request).pengolahan tidak boleh terlepas dari pemasaran sehingga bagian
pengolahan harus tetap bekerjasama dengan bagian pemasaran.
b.
Pembelian
Terpusat Atau Tersebar
Apabila perusahaan mempunyai banyak
sarana pengolahan atau srana operasi dan produksi yang tersebar di berbagai
tempat yang berjauhan,adakalanya lebih baik apabila hak membeli bahan-bahan
diberikan kantor-kantor daerah atau kantor-kantor cabang yang akan
memnungkinkan terjadinya penghematan waktu,dan jadwal pembelian dapat
disesuaikan dengan jadwal pengolahan pada masing-masing daerah.akan tetapi pada
berbagai keadaan tertentu pembelian oleh kantor pusat mungkin lebih
hemat.Alasan utama untuk lebih menyukai pembelian oleh kantor pusat adalah
karena pembelian dapat dialukukan dalam jumlah besar yang akan memberikn
manfaat sebagai berikut:
1. Kesempatan
untuk mendapatkan potongan harga
2. pelayanan
yang lebih baik oleh pemasok
3. jaminan
tersedianya pasokan bahan dalam jangka panjang
c.
Tahap-Tahap
Pembelian
kegiatan pembelian bahan sebaiknya dilakukan dengan
mengikuti langkah berikut:
1. pengajuan
permohonan pengadaan bahan
2. pemeriksaan
permohonan pengadaan bahan
3. pemilihan
pemasok
4. pengajuan
pesanan
5. pemantauan
pesanan
6. penerimaan
bahan
Pengajuan
Permohonan Pengadaan Bahan. Pengajuan
permohonan pengadaan bahan(materials requestion) dilakukan oleh semua bagian di
dalam perusahaan. Bagian pengolahan mengajukan permohonan pengadaan bahan-bahan
baku,bahan-bahan pembantu,dn bahan-bahan pemeliharaan alat-alat pengolahan.
Bagian administrasi dan umum mengajukan permohonan pengadaan alat-alat tulis
dan alat-alat kantor lsinnya. Bagian-bagian lainnya juga mengajukan permohonan
pengadaan bahan-bahan yang di butuhkan untuk menopang atau mendukung
pelaksanaan kegiatan masing-masing.
Pemeriksaan
Pengajuan Permohonan Bahan. Di dalam pemeriksaan
seperti ini bagian pembelian harus
melakukan dua hal,yaitu analisis
nilai(value analysis) dan perancangan
nilai(value engineering).analisis nilai dimaksudkan untuk dapat memutuskan
apakah diperlukan suatu perubahan seperti,misalnya,dari memusatkan perhatian
untuk mendapatkan harga terbaik untuk bahan tertentu menjadi menemukan biaya
terendah untuk setiap bahan yang akan memenuhi suatu manfaat(atau tujuan) yang
diharapkan.
Pemilihan
Perusahaan Pemasok. Pemilihan perusahaan dilkukan apabila
perusahaan membeli,dan bukan membuat sendiri bahan yang bersangkutan.apabila
perusahaan membuat sendiri bahan-bahan yang dibutuhkannya maka tahap ini harus
dilewatkan. Akan tetapi bila perusahaan membeli bahan-bahan tersebut
makaperusahaan harus menetapkan perusahaan yang akan memasoknya.
Pengajuan
Pesanan . di dalam surat atau persetujuan pemesanan atau
pembelian tersebut harus dijelaskan jenis bahan serta jumlah masing-masing yang
dibutuhkan,harga yang sudah disepakati,mutu danc ciri-ciriyang dapat
diterima,serta titik waktu kapanpesana n tersebut paling lambat harus sudah
diterima perusahaan
Pemantauan
Pesanan. Perusahaan harus memantau perkembangan penanganan
pesanan tersebut oleh perusahaan pemasok. Secara berkala perusahaan harus
melihat apakah pemasok mengikuti jadwal dan apakah waktu penyerahan yang
dijanjikan dapat ditepati.al lain ang harus dipantau adalah apakah pembuatan
bahan-bahan tersebut dilakukan dengan tetap berpedoman pada syarat mutu yang
sudah disepakati.
Pemerimaan
Bahan Yang Dipesan. Bahan-bahan yang dipesan diterima
apabila sudah memenuhi syarat-syarat tentang jumlah,mutu,dan ciri-ciri lain
yang sudah disepakati sebelumnya.setelah itu pembayaran harus dilakukan sesuai
dengan cara pembayaran yang sudah disepakati.tibanya bahan-bahan tersebut harus
diberitahukan kepada bagian-bagian yang membutuhkannya dan kemudian catatan
atau laporan yang berkaitan harus dibuat.
d.Hubungan
Antara Perusahaan Dan Pemasok
hubungan antara perusahaan dengan
pemasok dalam hal pengadaan bahan-bahan dapat berupa salah satu dari hubungan
–hubungan berikut:
1. persaingan
dengan bentuk persaingan,perusahaan dan
pemasok bertindak sebagai dua perusahaan yang bersaing.pemasok berusaha
membebankan harga yang setinggi-tingginya kepada perusahaan dan sebaliknya perusahaan
berusaha memperoleh harga yang serendah-rendahnya dari pemasok. Pada bentuk
hubungan persaingan seperti ini keuntungan pihak yang satu dapat merupakan
kerugian pihak lain.siapa diantara kedua pesaing ini yang akan memenangkan
persaingan tergantung pada siapa diantara mereka yang memiliki daya
tawar(bargaining power) yang lebih tinggi.
secara
umum perusahaan mempunyai daya tawar yang lebih tinggi apabila:
Ø jumlah
pembelian perusahaan sangat berarti bagi pangsa pasar pemasok
Ø bahan-bahan
yang bersangkutan adalah bahan-bahan yang berciri umum dimana bahan-bahan
pengganti(bahan-bahan substitusi) tersedia pada pemasok lain
Ø perusahaan
mempunyai kemungkinan untuk memasuki industri hulu(backward integration) hungga
kebidang usaha ang saat ini dikelola pemasok
Ø pemasok
tidak mempunyai kemungkinan untuk memasuki industri hilir(forward integration)
hingga kebidang usaha yang saat ini dikelola perusahaan
Ø perusahaan
dapat mencari pemasok lain dengan mudah dan dengan biaya yang rendah.
Apabila
keadaan yang berlaku adalah yang sebaliknya maka pemasok memiliki daya tawar
yang lebih tinggi dari daya tawar yang
dimiliki perusahaan.
2. Kerjasama
Dengan bentuk kerjasama perusahaan dan
pemasok bertindak sebagai dua mitra(partner) dimana setiap pihak berusaha
sedapat mungkin untuk membantu pihak lain.bentuk kerjasama ini juga dapat
meliputi kerjasama dalam perancangan (designing).perusahaan bekerjasama dengan
pemasok untuk menentukan rancangan barang yang akan membutuhkan bahan-bahan
dengan lebih berdayaguna.
Hubungan anatara perusahaan dan pemasok
juga dipengaruhi oleeh tingkat permintaan.apabila permintaan rendah,perusahaan
dapat memilih salah satu diantara:
1. Mengundang
para pemasok untuk mengikuti tender
2. Mengadakan
ikatan(kontrak) jual beli dengan pemasok tunggal
Apabila
permintaan sangat tinggi,ada dua bentuk ikatan jual beli yang dapat diadakan
perusahaan,yaitu:
1. Ikatan
jual-beli dengan pemasok tetap
Terdiri dari brand x complex yaitu
kebiasaan menggunakan bahan dan merek tertentu dan kebiasaan lainnya yaitu
sehubungan dengan pengadaan bahan-bahan yang di sebut squirell complex,dimana
perusahaan menimbun sediaan dalam jumlah besar untuk mencegah kemungkinan
terjadinya kekurangan bahan baku.
2. Ikatan
jual-beli jangka panjang
Ikatan jual beli jangka panjang terdiri
dari blanket
contrac yang meliputi jumlah bahan tertentu yang dibutuhkan dan open-ended
contrac yang meliputi berbagai jumlah dan jenis bahan tetapi jumlah dan
jenis bahan itu dapat diubah setiap waktu dan jangka waktu berlakunya kontrak
yang bersangkutan juga dapat diperpanjang.
e.pembagian
atau penebaran bahan
pembagian atau penebaran bahan(material
distribution) meliputi pembagian atau penebaran bahan-bahan yang sudah diterima
ke berbagai tempat dimana bahan-bahan tersebut dibutuhkan. Dalam hubungannya
dengan pembelian bahan terdapat dua kebijakan yang dapat dipilih
perusahaan,yaitu:
1. Penyimpanan
terpusat(centered storage)
2. Penyimpanan
tersebar(distributed storage)
3.6 MESIN DAN PERALATAN
Pengolahan bahan baku dapat berarti salah satu atau beberapa
dari kegiatan berikut:
1. Pengubahan
bentuk
2. Pengubahan
ukuran
3. Penggabungan
atau pencampuran
4. Pemisahan
unsur-unsur
Mesin adalah barang
modal(capital asset) yang dbeli dengan uang.uang yang digunakan untuk membeli mesin akan
tertanam didalam mesin tersebut dan nilai uang itu akan menyusut sejalan dengan
bertambahnya umur mesin.
Laju penyusutan mesin
sangat dipengaruhi oleh tingkat pemeliharaan,dan tingkat pemeliharaan itu
sendiri dipengaruhi atau ditentukan oleh:
1. Sistem
pengolahan keseluruhan,yang menyangkut kehematan penggunaan mesin serta
kerugian yang timbul apabila terjadi kerusakan.
2. Jadwal
pengolahan,yang menyangkut tingkat penggunaan mesin
3. Kebijakan
perusahaan tentang pemilikan dan penggunaan mesin itu masih menghasilkan laba
yang cukup untuk membelanjai biaya perbaikannya.
Dalam pengadaan
mesin-mesin,perusahaan harus terlebih dahulu memutuskan apakah akan membeli mesin bermanfaat ganda(general purpose
machine) ataukah mesin bermanfaat khusus(special-purpose machine).pemilihan antara
mesin bermanfaat ganda gengan mesin bermanfaat khusus dilakukan dengan
mempertimbangkan:
1. Biaya
pengadaan(initial cost) yang harus disusutkan selama masa manfaat yang
diperkirakan atas mesin
2. Biaya
tenaga kerja langsung(direct labor cost)
3. Biaya
pemasangan dan persiapan
Putusan lainnya yang
menyangkut pembelian mesin yang harus dibuat oleh perusahaan adalah apakah
membeli mesin yang dapat bekerja sendiri(automatic) ataukah membeli mesin yang
membutuhkan tenaga manusia pada saat sedang melaksanakan suatu pekerjaan.
Berbagai keuntungan
dari menggunakan mesin-mesin yang dapat bekerja sendiri adalah:
1. Daya
hasil mesin yang lebih tinggi
2. Mutu
barang yang lebih seragam
3. Pekerjaan
yang lebih aman
4. Jadwal
pengolahan yang lebih tepat
5. Persediaan
barang dalam pengerjaan(work in proces) yang lebih kecil
Kemudian berbagai
kerugian penggunaan mesin-mesin yang bekerja sendiri adalah:
1. Harga
atau biaya yang lebih tinggi
2. Kekakuan(infleksbility)
kegiatan pengolahan
3. Waktu
berhenti yang lebih lama bila terjadi kerusakan.
3.7
SUMBER-SUMBER MESIN DAN PERALATAN
Sumber
utama mesin dan peralatan adalah kilang pembuatan mesin itu sendiri.sebagian
mesin dan peralatan yang mempunyai harga atau nilai yang sangat tinggi dapat
diperoleh hanya dengan memesannya langsung dari perusahaan pembuatnya karena
tidak tersedia di pasar dalam bentuk persediaan..penggunaan mesin dan peralatan
tentu saja harus dilakukan dengan mempertimbangkan manfaat dan biaya.penggunaan
ini disebut layak apabila manfaat yang diberikan lebih besar dari
biaya,diantaranya biaya pengadaan(yang meliputi harga,biaya pengangkutan,dan
biaya pemasangan),dan biaya penggunaan(yang meliputi biaya bahan bakar atau
tenaga listrik,dan biaya pemeliharaan).
3.8
SEWA BELI(LEASING)
Sewa-beli(leasing)
adalah satu bentuk kesepakatn atau perjanjian antara dua pihak dimana satu
pihak diberi hak untuk menggunakan harta(asset) pihak lainnya sepanjang satu
masa tertentu dan sebagai imbalannya pemilik harta yang bersangkutan akan
mendapatkan bayaran dalam bentuk sewa.
Dalam
menentukan pilihan antara membeli dan menyewa,perusahaan harus membandingkan
untung-rugi keduanya.penentuan terbaik diantar kedua pilihan tersebut dapat
dilakukan dengan menghitung Nilai Sekarang Bersih(NPV),pengeluaran masing-masing
pilihan,dimana pilihan yang mempunyai NPV Pengeluaran yang paling kecil adalah
yang terbaik.
3.9
TENAGA KERJA MANUSIA
Tenaga
kerja manusia(human labor) adalah salah satu sumberdaya terpenting yang
dibutuhkan dalam kegiatan operasi dan produksi.tenaga kerja manusia adalah
bagian dari suatu sitem operasi dan produksi yang terasuk sangat rumit.
Terdapat banyak hal yang dapat dilakukan oleh tenaga kerja manusia yang tidak
dapat dilakukan oleh mesin,dan terdapat banyak hal yang tidak dapat dilakukan
oleh tenaga kerja manusia tetapi dapat dilakukan oleh mesin. Kesadaran akan
kemampuan tenaga kerja manusia akan membantu untuk menelaah peran tenaga kerja
itu dalam kegiatan operasi dan produksi.sasaran utama penelaahan tersebut
adalah bagaimana menempatkan orang yang tepat pada pekerjaan yang tepat(the right man on the right place),melatih
dan mendidik mereka,menyediakan tempat yang aman untuk bekerja,serta memimpin
dan mengarahkan mereka untuk memperoleh daya hasil terbaik mereka.
3.10
PENGOLAHAN TENAGA KERJA MANUSIA
Sala
satu ciri tenaga kerja manusia adalah perbedaan pada daya hasil setiap orang
tanpa mempersoalkan upah yang diterima,keadaan tempat
bekerja,pelatihan,perangsangan, atau kemampuan dasar masing-masing.
Pemanfaatan
tenaga kerja manusia haruslah berdasarkan keselarasan antara pekerjaan dan
tenaga kerja itu sendiri(employee-job
matching).daya hasil seorang tenaga kerja ditentukan oleh tingkat
keselarasan tersebut.
Untuk
mencapai tingkat keselarasan tertinggi anatara pekerjaan dan tenaga kerja,ada
dua hal yang harus dilakukan oleh perusahaan,yaitu:
1. Penyesuaian
pekerjaan terhadap tenaga kerja melalui perubahan berbagai unsur yang
menyangkut pekerjaan
2. Penyesuaian
tenaga kerja terhadap pekerjaan melalui pelatihan dan pendidikan
Dengan demikian penarikan tenaga kerja
manusia perusahaan harus mempertimbangkan tingkat dan jenis perubahan pekerjaan
yang harus dilakukan untuk menyesuaikannya dengan tenaga kerja yan tersedia
untuk mewujudkan keselarasan pekerjaan dengan pekerja.
a)
Penentuan
Ukuran
Ukuran
keberhasilan pekerjaan(job success criteria) adalah
ciri-ciri terpenting suatu pekerjaan yang diakini mempunyai peran yang sangat
besar dalam penyelesaian pekerjaan tersebut.
Berbagai
hal yang menjadi ukuran kehematan dan keberhasilan suatu pekerjan adalah:
1. Jumlah
dan mutu barang yng dibuat
2. Tingkat
kerusakan mesin
3. Waktu
pelatihan tenaga kerja yang dibutuhkan
4. Keberagaman
keahlian
5. Kemampuan
pekerja untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi
6. Tingkat
kemangkiran
7. Tingkat
kecelakaan
8. Tingkat
pemborosan bahan-bahan
9. Tingkat
keluhan pekerja
10. Kesetiaan
pekerja terhandap perusahaan
11. Kerukunan
pekerja dengan pekerja yang lain
b)
Menarik
calon pekerja
Menarik
calon pekerja berarti merangsang atau memancing orang untuk melamar pekerjaan
disuatu perusahaan.orang-orang yang melamar diuji agar perusahaan dapat memilih
satu atau beberapa orang diantara mereka untuk diterima sebagai pekerja.untuk
itu perusahaan harus terlebih dahulu merumuskan
berbagai ukuran yang akn digunakan sebagai pedoman terhadap mana hasil
pengujian akan dibandingkan sehingga
dapat diketahui mutu setiap orang yang melamar.apabila penawaran tenaga kerja
cukup besar tetapi jumlah mereka yang melamar ke perusahaan masih lebih kecil
dari yang dibutuhkan,perusahaan harus merangsang atau memancing setiap tenaga
kerja tersebut untuk melamar ke perusahaan.dalam hal ini yang dilakukan oleh
perusahan adalah menawarkan apa yang diinginkan oleh calon pekerja,yang pada
umumnya terdiri dari uang,nama baik,daerah,keadaan tempat kerja,dan sebagainya.
Tugas utama pemimpin perusahaan adalah menentukan atau memperkirakan keinginan
tersebut dan kemudian membandingkan biaya pemenuhannya dengan manfaat
penyaringan yang bersangkutan. Biaya pemenuhan ini tentu saja akan tertutup
apabila pekerja yang bersangkutan benar-benar bermutu tinggi,dan memliki daya
kerja yang cukup besar agar biaya pemenuhan keinginan itu layak. Selanjutnya
ukuran keberhasilan penyaringan yang dilkukan adalah sampai sejauh manakah
penyaringan tersebut dapat menjamin bahwa yang diputuskan untuk diterima adalah
pelmar yang memiliki daya kerja yang melebihi titik batas yang sudah
ditetapkan. Perlu diperhatikan bahwa beberapa hal yang snagat berperan dalam
menarik tenaga kerja untuk melamar ke suatu perusahaan adalah lingkungan yang
menarik,dan tempat bekerja yang bersih dan aman.
c)
Memilih
calon pekerja
Penyaringan tenaga
kerja menggunakan ciri tetap yang sudah dirumuskan oleh perusahaan sebagai
pedoman untuk mengetahui pakah mereka memiliki daya kerja yang melebihi titik
batas yang ditetapkan. Beberapa sumber keterangan yang menyangkut pelamar
adalah:
1. Nilai
ujian tertulis
2. Nilai
ujian kesehatan
3. Surat
keterangan riwayat hidup dan riwayat pekerjaan
4. Surat
dukungan
5. Nilai
ujian praktik melaksanakan pekerjaan
Keterangan yang
dibutuhkan untuk penyaringan haruslah diperoleh dengan cukup mudah dan cukup
cepat sehingga memuaskan keduabelah pihak,pelamar dan perusahaan.
d)
Keselarasan
pekerja-pekerjaan
Keselarasan
pekerja-pekerjaan(employee-job matching) haruslah menjadi sasaran utama
penarikan dan penyaringan tenaga kerja.orang yang yang akan diterima untuk
menduduki sebuah jabatan harus memilik kemampuan yang disyaratkan untuk jabatan
tersebut.dengan kata lain,penyaringan akan berarti penarikan pekerja yang
sesuai dengan yang disyaratkan oleh pekerjaan yang akan dilaksanakannya.
Hal lain yang
harus diperhatikan oleh pemimpin perusahaan adalah bahw setiap orang memiliki
keahlian yang berbeda.untuk pekerjaan biasa seperti pekerja kilang,orang-orang tertentu memiliki
keahlian yang beranekaragam sehingga dapat melaksanakan pekerjaan yang
berbeda-beda.
3.6 ME
Tidak ada komentar:
Posting Komentar